Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Koleksi Senjata Era Kemerdekaan di Museum Brawijaya Malang, Ada yang Terbuat dari Potongan Tiang Listrik dan Telepon

Kompas.com - 10/11/2022, 20:54 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Dia mengatakan kepiawaian pejuang Indonesia dapat membuat senjata, tidak lepas karena peran Jepang yang melatih masyarakat Indonesia menjadi PETA atau Pejuang Tanah Air.

"Tahun 1942 datang Jepang yang membentuk PETA, itu tentara dari Indonesia, kemudian mereka belajar menggunakan senjata, termasuk Supriadi tentara PETA yang belajar sehingga terjadi pemberontak Peta di Blitar, beliau dari tahun 42-45 belajar senjata," katanya.

Terpisah, pemerhati sejarah, Agung H Buana mengungkapkan, di wilayah Malang pada masa perjuangan kemerdekaan terdapat beragam sekolah seperti sekolah negeri, swasta, agama dan kejuruan teknik.

Kemudian, memasuki penjajahan Jepang, para pelajar lebih banyak menghabiskan waktu dengan latihan kemiliteran.

Baca juga: Hari Pahlawan, Bendera Raksasa 3.219 Meter Dibentangkan di Jembatan Suramadu

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pasukan Sekutu yang diboncengi oleh pasukan Belanda kembali masuk ke wilayah Indonesia dan berusaha menjajah kembali.

"Anak-anak sekolah ini terpanggil jiwanya dan ikut berjuang bertempur mempertahankan kemerdekaan. Untuk anak-anak sekolah umum tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Sedangkan anak-anak sekolah kejuruan teknik, tergabung dalam TGP (Tentara Genie Pelajar)," katanya.

Menurutnya, pejuang saat itu kesulitan mencari bahan baku. TGP memikirkan cara kreatif dengan membuat senjata dari bahan seadanya.

"Jadi, yang paling mudah adalah membuat mitraliur (senjata) dan mortir dari tiang listrik, tiang telepon yang dipotong," katanya.

Baca juga: Hari Pahlawan di Banyuwangi Diperingati dengan Tabur Bunga di Selat Bali

Agung Buana mengatakan, ketahanan senjata yang terbuat dari bahan baku seadanya itu tidak sekuat senjata yang digunakan oleh pasukan Sekutu.

"Memang ketahanannya tidak sekuat senjata yang dipakai pasukan sekutu. Tetapi dengan senjata buatan anak-anak TGP itu, ikut membantu pejuang dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com