MALANG, KOMPAS.com - Aktivitas di Posko Tim Gabungan Aremania (TGA) di Gedung KNPI Kota Malang disibukkan dengan persiapan aksi damai yang akan dilakukan pada Kamis (10/11/2022) besok.
Sebanyak 137 keranda yang terbuat dari kayu dipersiapkan sebagai simbol menuntut keadilan bagi korban tragedi Kanjuruhan. Selain itu, foto-foto korban meninggal dan spanduk juga dipersiapkan untuk dibawa pada saat aksi besok.
Koordinator aksi, Arief Setiyawan mengatakan, 137 keranda itu menyimbolkan 135 korban meninggal tragedi Kanjuruhan dan dua korban meninggal saat hendak berangkat dan pulang menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Baca juga: Jelang 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, 135 Bendera Setengah Tiang Berkibar di Stadion Kanjuruhan
Nantinya, keranda-keranda beserta foto-foto tersebut akan ditaruh melingkar di Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. Persiapan aksi ini telah dilakukan sejak sekitar satu minggu dengan dana swadaya.
"Ini swadaya, tidak mengambil uang dari donasi korban, karena ada operasional sendiri," kata Arief saat ditemui di Posko Tim Gabungan Aremania (TGA), Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Jurnalis Malang Raya Tampilkan Kumpulan Foto Tragedi Kanjuruhan, Dibentangkan di Stadion
Arief menyampaikan, aksi damai akan dilakukan mulai pukul 12.00 WIB. Massa aksi akan terlebih dahulu berkumpul di Stadion Gajayana, kemudian berjalan menuju Balai Kota Malang.
"Rutenya berjalan dari Jalan Tangkuban Perahu (sebelah Stadion Gajayana), melewati Jalan Kawi, terus sampai perempatan Alun-alun belok kiri, sampai perempatan Rajabali belok kanan ke Balai Kota Malang," katanya.
Nantinya, sebelum sampai di Balai Kota Malang, akan ada teatrikal dari Aremania yang menggambarkan tentang peristiwa tragedi Kanjuruhan seperti pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Sesampainya di Balai Kota Malang, aksi akan dilanjutkan dengan doa bersama, kemudian orasi dari perwakilan korban, Aremania dan tim hukum TGA. Selain itu, mahasiswa dari BEM se-Malang Raya juga akan ikut aksi.
"Perwakilan tiga atau empat keluarga korban akan hadir, ada satu Aremania dari Pasuruan yang ingin ikut menggunakan kursi roda karena kakinya masih cedera setelah dari tragedi Kanjuruhan," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.