Apabila hasil otopsi menyatakan kedua putrinya tewas karena tembakan gas air mata, Devi berharap hal itu bisa membuka hati pihak kepolisian, yang sebelumnya mengatakan kematian korban Tragedi Kanjuruhan bukan lantaran gas air mata.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan otopsi itu, Devi mengaku seorang polisi mendatangi rumahnya pada Rabu (2/11/2022).
"Ia datang seperti berupaya mempengaruhi saya, agar menggagalkan lagi permohonan otopsi, dengan cara menakut-nakuti, bagaimana kalau keluarga ayah sambungnya protes dengan pelaksanaan otopsi ini," kata Devi menirukan ucapaan penyidik tersebut.
Namun, Devi mengaku tetap dengan keputusannya, untuk melanjutkan otopsi demi mencari keadilan.
"Saya sudah yakin, karena ini anak saya. Jadi hak saya. Karena mantan istri saya juga sudah meninggal," tegasnya.
Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...
Sebelumnya diberitakan, Devi Athok Yulfitri mengajukan permohonan otopsi pada jenazah kedua anaknya, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Keduanya tewas dalam tragedi Kanjuruhan, saat menyaksikan laga bersama ibunya, Gebiasta dan ayah tiri mereka.
Gebiasta juga tewas dalam tragedi Kanjuruhan itu. Ia adalah mantan istri Devi Athok. Namun, setelah keduanya bercerai, almarhum kedua anaknya ikut bersama sang ibu.
Baca juga: Menanti Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, 20 Dokter Bakal Terlibat, Aremania Dipersilakan Datang