MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 20 dokter forensik bakal terlibat mengotopsi dua jenazah kakak beradik korban tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) pada Sabtu (5/11/2022).
Sebanyak sembilan dokter tergabung dalam Himpunan Dokter Forensik Indonesia, dengan rincian 6 orang dokter inti, 1 orang ketua, dan 2 orang penasihat.
Baca juga: 2 Jenazah Remaja Korban Tragedi Kanjuruhan Diotopsi Besok, Tenda Sudah Didirikan di Makam
"Belum tim dokter dari Biddokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) Polda Jawa Timur, sekitar 11 orang dokter," ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana saat ditemui, Jumat (4/11/2022).
Sehingga total ada sekitar 20 dokter yang terlibat dalam otopsi.
Selain dokter, menurut Kholis, penyidik Polda Jawa Timur hingga TGIPF juga akan hadir.
"Termasuk rencananya Kompolnas, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), dan Komnas HAM. Semua kami fasilitasi untuk hadir," jelas dia.
Baca juga: Tim Gabungan Aremania Desak Rekonstruksi Ulang Kasus Tragedi Kanjuruhan
Kholis juga mempersilahkan apabila masyarakat atau Aremania (fan Arema FC) ingin hadir menyaksikan otopsi. Polres Malang mengaku siap memfasilitasi.