Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.680 Batang Rokok Ilegal Disita dari Toko Kelontong di Sumenep

Kompas.com - 04/11/2022, 16:00 WIB
Ach Fawaidi,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kabupaten Sumenep dan Bea Cukai Pamekasan menggelar operasi peredaran rokok ilegal dalam enam hari selama Oktober 2022.

Dalam operasi pada 21, 22, 26 hingga 29 Oktober itu, sebanyak 50.680 batang rokok disita dari pasaran dalam operasi selama enam hari.

"Pada saat pelaksanaan operasi bersama pemberantasan rokok ilegal dengan Bea Cukai kemarin, diperoleh sebanyak 47 merk rokok dengan rincian 2.551 bungkus atau 50.680 batang (rokok ilegal)," kata Kepala Satpol PP Sumenep, Achmad Laily Maulidi kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Laily menjelaskan, rokok ilegal yang disita itu terdiri dari berbagai merek yang semuanya tidak disertai dengan pita cukai. Rokok ilegal ditemukan di hampir semua daerah di Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Cerita Agustina, Pekerja Migran 46 Tahun Hidup di Malaysia, Dideportasi karena Jual Rokok Ilegal

Kendati begitu, wilayah yang paling banyak ditemukan rokok ilegal yakni Kecamatan Pasongsongan, Kecamatan Batang-batang, dan Kecamatan Rubaru yang semuanya mayoritas disita dari toko-toko kelontong.

"Paling banyak ditemukan rokok ilegal di wilayah Kecamatan Pasongsongan, Batang-batang dan Rubaru, itu pun kami ambil sample 10 toko di masing-masing kecamatan," kata dia.

Satpol PP bersama Bea Cukai, lanjut dia, sudah memberikan sanksi teguran kepada pemilik toko kelontong agar tak menjual kembali rokok tanpa cukai tersebut.

"Kemarin pada saat operasi bersama, untuk para penjual oleh teman-teman Bea Cukai diberikan edukasi dan surat pernyataan (untuk tidak menjual rokok ilegal," tuturnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan rutin melakukan operasi peredaran rokok ilegal hingga sejumlah titik teruma di pelabuhan-pelabuhan yang berada di Sumenep.

Baca juga: 9 Orang Jadi Tersangka Penyelundupan Rokok Ilegal dan Pakaian Bekas, Negara Rugi Miliaran Rupiah

Apalagi pelabuhan merupakan akses transportasi laut antara daratan dan kepulauan yang diyakini menjadi lokasi beredarnya rokok ilegal tersebut.

Bahkan terminal bus sebagai penyedia jasa angkutan darat menuju luar kota pun tidak luput dari penyisiran Tim Gabungan dalam melakukan operasi.

"Kami terus berkoordinasi dengan Bea Cukai karena operasi itu kewenangan Bea Cukai dan pemkab sifat hanya membantu sesuai UU 39 tahun 2007 (tentang Cukai)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com