Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8.000 Warga Surabaya Ternyata Tak Punya Jamban

Kompas.com - 03/11/2022, 16:35 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 8.000 warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, ternyata belum memiliki kakus atau jamban di rumahnya.

Banyaknya warga yang belum memiliki jamban itu terungkap melalui data yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya.

Baca juga: Suami di Surabaya Aniaya Istri di Tempat Kerja, Korban Alami 8 Luka Tusukan

Kepala DLH Kota Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengungkapkan, berdasarkan data yang ia kumpulkan, ada sebanyak 8.000 warga Kota Pahlawan tak memiliki jamban di rumahnya.

"Benar, ada sekitar 8.000 warga. Itu berdasarkan data-data yang kami kumpulkan melalui pihak kecamatan dan pengaduan Sayang Warga. Jadi ada sekitar 8.000 yang tidak punya jamban di rumahnya," kata Agus Hebi dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 November 2022 : Pagi Cerah, Sore Hujan Ringan

Ia mengakui ada beberapa kendala hingga 8.000 warga tak memiliki jamban.

Menurutnya, Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Perwali Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Pembuatan Jamban di Kota Surabaya mengatur bahwa penerima bantuan pembuatan jamban harus memiliki alasan kuat.

Karena itu, ke depan Perwali tersebut akan diubah dan disesuaikan kembali agar warga yang belum memiliki jamban bisa segera dibantu.

 

Rata-rata, kata Hebi, masyarakat yang tidak memiliki jamban tinggal di rumah-rumah yang berada di sekitar kantor BPWS dan dipinggir-pinggir sungai di wilayah Surabaya Utara.

"Kalau mengacu aturan Perwali, kami tidak bisa melaksanakan pemenuhan jamban di tempat terpencil. Jadi, saat ini kami sedang mengubah regulasinya (Perwali). Biar bisa dibangun (jamban) demi perimbangan kesehatan dan lingkungan," ujar Hebi.

Baca juga: Sempat Cekcok, Pria Asal Surabaya Tikam Istri di Tempat Kerja

Ia menjelaskan, pada tahun 2021, pihaknya telah membangun sebanyak 400 jamban untuk warga yang belum memiliki tempat pembuangan air.

Adapun pada tahun ini, sudah ada sebanyak 300 jamban yang telah dibangun.

"Tahun depan, akan kita proyeksikan untuk bangun 2.000 jamban. Nanti kita cek lagi kebutuhannya berapa, mungkin juga ditambah alokasi anggaran melalui PAK," ucap Hebi.

Baca juga: Densus 88 Dikabarkan Geledah Gudang di Surabaya

Ia menambahkan, bantuan program jamban ini dianggarkan sekitar Rp 4,4 juta untuk satu KK yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sedangkan proses pembangunannya akan dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM).

"Jadi satu jamban anggarannya sekitar Rp 4,4 juta. Itu sudah termasuk kloset, septictank dan pembuatan sumur resapan. Dan yang mengerjakan adalah KSM, bisa dari MBR," kata Hebi.

Baca juga: 6 Tips Bagi Warisan yang Adil ala Dosen UM Surabaya

Hebi menyebutkan, jika selama ini warga biasanya menggunakan jamban komunal, termasuk untuk MCK.

Bahkan, kebanyakan juga masih buang air di sungai yang membuat sungai-sungai di Kota Surabaya ikut tercemar oleh kotoran manusia.

Sungai digunakan untuk MCK lantaran rumah-rumah warga yang tidak memiliki jamban tersebut berada di bantaran sungai.

"Jadi memang ada yang buang air besar sembarangan, di sungai, karena kebanyakan (yang tidak punya jamban) tinggalnya di pinggir sungai," kata Hebi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Surabaya
Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Surabaya
Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Surabaya
Gudang Kayu Antik di Sumenep Terbakar, Api Dipadamkan Usai 9 Jam

Gudang Kayu Antik di Sumenep Terbakar, Api Dipadamkan Usai 9 Jam

Surabaya
Taman Monumen Marsinah Akan Dibangun di Nganjuk

Taman Monumen Marsinah Akan Dibangun di Nganjuk

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com