Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pencarian Pendaki Gunung Lawu yang Hilang Dihentikan

Kompas.com - 31/10/2022, 17:24 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Tim menghentikan operasi pencarian pendaki asal Kediri, Jawa Timur bernama Ali Rahmatullah (48).

Ali diketahui naik melalui jalur pendakian Cemoro Sewu sejak Sabtu (15/10/2022).

"Sampai siang ini (operasi pencarian) belum ada perkembangan maka upaya pencarian terhadap survivor ini resmi dihentikan," kata Ketua Pengendali Operasi Pencarian Survivor Henri Parno Siswanto melalui telepon, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Pencarian Hari Ke-3 Pendaki di Gunung Lawu, Petugas Sisir Seluruh Lokasi Ritual

Menurutnya, penghentian operasi pencarian sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dihentikan sore sekitar pukul 16.00 WIB,” ujarnya.

Walau operasi SAR dihentikan, ada tim yang tetap memantau di jalur pendakian.

“Meski operasi SAR dihentikan tetapi dari Tim Reaksi Cepat Paguyuban Gunung Lawu (TRC PGL) akan melakukan pemantauan,” imbuh dia.

Baca juga: Bocah 8 Tahun di Magetan Tewas Tersetrum Saat Mandi, Diduga dari Aliran Listrik Pompa Air

Sebelumnya Ali Rahmatullah (48), pendaki asal Kediri, Jawa Timur, dilaporkan hilang di Gunung Lawu.

Ali diketahui naik melalui jalur pendakian Cemoro Sewu sejak Sabtu (15/10/2022).

 

Pria 48 tahun tersebut terakhir kali terlihat di sekitar Pasar Setan atau Pasar Dieng pada Selasa (18/10/2022).

Ali berangkat dari Solo menuju ke Pos Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, mulai mendaki sekitar pukul 17.10 WIB.

Ali kemudian mulai melakukan pendakian di gunung setinggl 3.265 Mdpl itu.

Berdasarkan keterangan pendaki lain, Ali hanya berbekal tas kecil saat mendaki. Ia juga membawa air gula dan air asem untuk bekal perjalanan.

Kepada seorang pemilik warung di kawasan gunung yang bernama Agus, Ali sempat bercerita jika ia akan melakukan ritual di kawasan yang bernama Kayangan. Sejak saat itu, keberadaan Ali tak lagi diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com