Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diselimuti Kabut Tebal, Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu Ditutup Sementara

Kompas.com - 24/10/2022, 22:58 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ditutup sementara akibat cuaca ekstrem.

Humas KPH Lawu DS, Eko Santoso mengatakan, penutupan sementara jalur pendakian via Cemoro Sewu karena jalur tersebut sering diselimuti kabut tebal sehingga membahayakan bagi pendaki.

"Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu sering cuaca ekstrem. Kabut tebal sering menyelimuti jalur pendakian sehingga sangat berbahaya,” kata Eko melalui pesan singkat, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Fenomena Topi Awan di Gunung Lawu, Begini Penjelasan BMKG

Eko menambahkan, belum bisa dipastikan sampai kapan penutupan jalur pendakian akan dilakukan. Penutupan sementara jalur pendakian dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan pendaki. Berdasarkan data di Pos Cemoro Sewu, ada empat pendaki yang saat ini masih dalam perjalanan turun.

"Kita lebih kepada pecegahan dini dan antisipasi. Sampai saat ini ada empat pendaki yang perjalanan turun,” imbuhnya.

Baca juga: Mendadak Pingsan Saat Mendaki Gunung Lawu, Pria Asal Solo Meninggal

Meski jalur pendakian via Cemoro Sewu ditutup, namun jalur pendakian via jalur klasik di Pos Singolangu masih belum ditutup.

Pengelola jalur pendakian Pos Singolangu, Nuryanto mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi di Lawu DS terkait penutupan jalur pendakian.

"Masih buka di sini, ini masih menunggu perintah dari Perhutani. Meski buka tapi tidak ada pendaki yang melakukan pendakian via sini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com