Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Topi Awan di Gunung Lawu, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 23/09/2022, 13:04 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Fenomena topi awan kembali muncul di Gunung Lawu yang teletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Seorang petani di Desa Widoro Kandang, Kabupaten Magetan, Sadiyem mengaku, melihat awan berbentuk topi di puncak Gunung Lawu sejak Jumat (23/9/2022) pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Mendadak Pingsan Saat Mendaki Gunung Lawu, Pria Asal Solo Meninggal

"Dari tadi itu mendungnya, dari jam lima sampai sekarang masih ada," kata Sadiyem di persawahan Desa Widoro Kandang, Jumat.

Warga Magetan lainnya, Suyanto juga melihat awan berbentuk topi di puncak gunung itu. Menurut Suyanto awan itu terlihat cukup lebar pada pukul 06.30 WIB.

"Mulai memudar jam 07:00 WIB tadi. Bentuk topi paling bagus jam 06:30 WIB," katanya. 

Prakirawan BMKG Juanda Agatha Mayasari mengatakan, awan yang menaungi Gunung Lawu bernama lentikularis.

Awan tersebut tumbuh di sekitar gunung atau dataran tinggi.

"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat. Awan tersebut berbahaya bagi penerbangan rendah," kata Agatha saat dikonfirmasi.

Baca juga: Gunung Lawu dan Legenda Prabu Brawijaya V

Agatha menambahkan fenomena awan lentikularis ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Fenomena tersebut menurutnya tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com