Total kerugian
Menurut Angga, lima transaksi mencurigakan itu di antaranya adalah perpindahan akun sekali, transaksi kartu ATM sekali, transaksi login aplikasi dari akun lain sekali, transaksi ATM hingga transaksi QRIS dan e-money.
Lalu ada transaksi tarik tunai dari ATM senilai Rp 2 juta, kemudian transfer atas nama Taufiq yang tidak diketahui olehnya senilai Rp 2 juta. Transaksi QRIS senilai Rp 455.000.
“Pokoknya banyak transaksi yang mencurigakan, transaksi yang banyak itu e-commerce senilai Rp 99 juta,” ujar dia.
“Yang aneh kenapa kok bisa, padahal HP-ku ada di rumah,” tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Kantor Cabang BRI Jember Mohammad Sukari mengatakan, pihak BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan nasabah BRI tersebut.
“BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikirim pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Menurut Sukari, nasabah tersebut menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank mana pun,” papar dia.
(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.