Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Bank di Jember Diduga Korban Penipuan "Social Engineering", Rp 105 Juta Hilang, Ini Ceritanya

Kompas.com - 13/10/2022, 08:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Angga Wisudawan, seorang nasabah bank di Jember, Jawa Timur, diduga menjadi korban social engineering atau tindakan manipulasi data secara online.

Akibatnya, Angga mengaku kehilangan uang Rp 105 juta di rekening miliknya.

Saat ditemui Kompas.com, Angga menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (10/10/2022).

Baca juga: Curhat Angga, Uang Rp 105 Juta di Rekening Raib, Diduga Jadi Korban Penipuan Online

Saat itu dirinya hendak transfer uang pada. Namun aplikasi mobile banking miliknya sedang mengalami gangguan.

Pada waktu hampir bersamaan seorang teman yang hendak menransfer kepadanya juga alami masalah.

Baca juga: Perampok Spesialis Nasabah Bank Gasak Korban Rp 100 Juta, Begini Modusnya

“Saat itu juga ada temanku yang mau transfer uang DP ke aku, juga tidak bisa karena trouble,” kata dia pada Kompas.com via telepon.

Lalu Angga membiarkan aplikasi itu tanpa terlebih dulu log out atau keluar dari aplikasi itu.

Log out pun juga tidak bisa,” ujar dia.

Sore harinya, Angga mendapat kabar bahwa uang temannya itu sudah terkirim. Saat dicek di aplikasi, kondisinya masih ada masalah.

Angga pun mengecek di notifikasi e-mail. Saat itu dirinya melihat ada transaksi mencurigakan di rekeningnya.

“Aku kan punya notifikasi lewat email, ternyata setelah saya cek, ada banyak notifikasi transaksi keluar sebanyak lima kali,” papar dia.

Total kerugian

Ilustrasi penipuan online Dok.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penipuan online
Menurut Angga, lima transaksi mencurigakan itu di antaranya adalah perpindahan akun sekali, transaksi kartu ATM sekali, transaksi login aplikasi dari akun lain sekali, transaksi ATM hingga transaksi QRIS dan e-money.

Lalu ada transaksi tarik tunai dari ATM senilai Rp 2 juta, kemudian transfer atas nama Taufiq yang tidak diketahui olehnya senilai Rp 2 juta. Transaksi QRIS senilai Rp 455.000.

“Pokoknya banyak transaksi yang mencurigakan, transaksi yang banyak itu e-commerce senilai Rp 99 juta,” ujar dia.

“Yang aneh kenapa kok bisa, padahal HP-ku ada di rumah,” tambahnya.

Jaga data pribadi

Sementara itu, Pimpinan Kantor Cabang BRI Jember Mohammad Sukari mengatakan, pihak BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan nasabah BRI tersebut.

“BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikirim pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Menurut Sukari, nasabah tersebut menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank mana pun,” papar dia.

(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com