Wiyanto menyebutkan, dari total 737 korban itu sudah termasuk korban yang mengalami iritasi mata. Beberapa korban yang mengalami iritasi mata tersebut menjalani rawat jalan.
"Iritasi mata akibat dampak gas air mata, memang risiko terburuknya mengalami kebutaan, karena ada pendarahan pada kelopak mata yang putih," ujarnya.
"Tapi iritasi mata akibat tragedi Kanjuruhan ini, berdasarkan pemeriksaan rumah sakit tidak ada yang sampai berisiko pada kebutaan. Tapi berangsur-angsur nantinya bisa pulih," sambungnya.
Proses pengobatan intensif bisa melalui Malang Eye Center yang tersebar di Kecamatan Kepanjen dan Kecamatan Singosari, atau RSUD Kanjuruhan dan RSUD Lawang.
"Proses penyembuhannya tergantung tingkat dampak iritasinya. Nanti akan diberi obat tetes mata, dan disuruh kontrol kembali kalau seandainya masih belum sembuh," katanya.
Berikut data korban Kanjuruhan berdasarkan riwayat tempat perawatan di rumah sakit per tanggal 12 Oktober 2022 pukul 09.00 WIB:
RSUD Kanjuruhan:
- Luka Ringan dan Sedang: 148
- Luka Berat: 5
- Masih dirawat: 3
- Meninggal Dunia : 21
RSI Gondanglegi:
- Luka Ringan: 27
- Meninggal Dunia : 4
RS Bhayangkara Hasta Brata Batu:
- Luka Ringan dan Sedang: 16
- Meninggal Dunia : 2
RS Saiful Anwar Kota Malang
- Luka Ringan dan Sedang: 59
- Luka Berat: 19
- Masih dirawat: 9
- Meninggal Dunia : 21
RSU Wajak Husada:
- Luka ringan/Sedang : 7
RS Mitra Delima:
- Luka Ringan dan Sedang: 4