MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan orang pasien korban tragedi Kanjuruhan masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Bukan hanya perawatan fisik, para pasien tersebut juga diberi pendampingan psikis.
Baca juga: Ketua Panpel Minta Ketum PSSI Ikut Bertanggung Jawab dalam Tragedi Kanjuruhan
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSSA, Ratri Istiqomah mengatakan, tim dari dokter spesialis kedokteran jiwa dan psikolog klinis sudah melakukan pendampingan awal terhadap para pasien. Pendampingan dilakukan menyesuaikan kondisi pasien.
"Ketika pasiennya belum kondisi baik diajak komunikasi dan sebagainya belum dilakukan pendampingan," kata Ratri pada Selasa (11/10/2022).
Rata-rata pasien mengalami gangguan psikis seperti masih terbayang-bayang dengan tragedi Kanjuruhan.
"Hampir semuanya secara mental ada efeknya, misalnya terkait dengan stres, jadi seperti kaget ada trauma, seperti terbayang-bayang, kaget ketika ke-trigger dengan hal yang terkait itu," katanya.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 132 Orang
Bahkan, beberapa pasien akan dipertimbangkan untuk diberi obat untuk memulihkan kondisi kejiwaan.
"Kalau misalnya dari kondisi medis umumnya membutuhkan perbaikan pasti diberikan dulu obat dari psikiater, obat psikiatri menyusul kalau sudah baik," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.