Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Pintu 13 Kanjuruhan, 2 Orang yang Disayangi Atok dan Elmiati Tak Akan Pernah Kembali...

Kompas.com - 06/10/2022, 08:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pintu 13 Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu tempat terjadinya insiden maut usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Banyak suporter Arema FC, Aremania, yang meregang nyawa akibat berdesak-desakan di pintu itu selepas polisi menembakkan gas air mata.

Dari sejumlah korban jiwa, Atok dan Elmiati sama-sama kehilangan dua orang yang disayangi.

Devi Atok kehilangan dua putrinya, Natasha Debi (16) dan Nayla Debi (13), untuk selamanya.

Pria asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini mengatakan, Sabtu itu, dua anaknya menonton Derbi Jawa Timur dari tribune di dekat pintu 13.

"(Anak saya) adiknya (Nayla) kayak orang diracun (keluar busa), kakaknya (Natasha) hitam keluar darah sampai meninggal, sampai di bajunya darah, posisi tidak bisa menyelematkan diri karena masih kecil," ujarnya, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Di Hadapan Keluarga Korban, Presiden Jokowi Janji Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Kala insiden itu terjadi, Atok sedang bekerja. Dia baru mengetahui kedua anaknya menjadi korban saat hendak menjemput ke Stadion Kanjuruhan.

"Ada yang telepon sama saya (seseorang), 'Anak kamu cepetan ke sini, anak kamu', tidak bilang meninggal, posisi di lorong VIP sudah di situ, terus saya bawa ke RS Wava Husada, adiknya juga di situ posisinya," ucapnya.

Tragedi Kanjuruhan juga merenggut nyawa anak dan suami Elmiati. Dia menuturkan, ia dan suaminya, Rudi Harianto, sebenarnya jarang menonton pertandingan sepak bola ke stadion.

Baca juga: Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Jadi Saksi Bisu Elmiati Kehilangan Suami dan Balitanya: Saya Sudah Pasrah...

Malam itu, keluarga kecilnya bertandang ke Stadion Kanjuruhan untuk menggembirakan hati anak bungsunya yang berumur tiga tahun. Putranya tersebut menggemari sepak bola.

"Baru 2 kali ini nonton sepak bola. Kurun setahun. Sebenarnya suami saya engga terlalu fanatik, hanya saja, pingin cari hiburan biar gak bosen. Yang suka sepak bola, anak saya yang kecil," ungkapnya, Senin (3/10/2022), dilansir dari Surya Malang.

Niat hati ingin mencari hiburan, Elmiati dan keluarganya justru menghadapi petaka.

Itu terjadi seusai polisi menembakkan gas air mata ke arah tribune 13 kala terjadi kericuhan di lapangan. Waktu itu, Elmiati bersama anak dan suaminya berada di tengah tribune 13.

"(Lontaran bola gas air mata) iya ke arah tribun. Lontaran itu masuk ke kerumunan penonton. Suami saya mengajak pulang; ayo pulang aja selak adik keno gas (keburu anak terkena gas). Posisi itu sudah ricuh," tuturnya.

Baca juga: Mereka Pamit ke Orangtua Nonton Bola, Pulang Sudah Tidak Bernyawa

 

Mereka lantas berjalan menyusuri tangga tribune menuju pintu keluar 13 yang juga menjadi tempat mereka masuk ke stadion. Ternyata, banyak orang yang juga menuju pintu tersebut. Elmiati dan keluarganya pun turut berdesakan.

"Posisi saya ada di pinggir di tangga pegangan biru-biru (pegangan anak tangga) itu. Suami saya berada di dekat pintu gerbang. Suami saya berada di baris kedua dekat pintu gerbang (yang tertutup)," jelasnya.

Namun, karena banyaknya massa, Elmiati yang semula berada di belakang suaminya, terpisah. Tubuhnya pun tergencet.

Kala itu, Elmiati sudah pasrah dengan kehidupannya. Pernapasannya sesak akibat paparan gas air mata, sementara tubuhnya karena berdesak-desakan dengan banyak orang. 

Di tengah kepasrahannya, tiba-tiba tubuh Elmiati ditarik orang lain agar terhindar dari desakan kerumunan.

Nyawa Elmiati terselamatkan. Namun, tidak dengan anak dan suaminya. Mereka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dua rumah sakt berbeda pada Minggu (2/10/2022) dini hari.

Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...

Usut tuntas tragedi Kanjuruhan

Presiden Joko Widodo seusai meninjau stadion tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Presiden Joko Widodo seusai meninjau stadion tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022) siang.

Terkait tragedi Kanjuruhan, Atok dan Elmiati berharap agar kasus diusut tuntas dan dilakukan evaluasi.

Atok berharap agar tragedi Kanjuruhan diusut tuntas, seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden (Jokowi) mengatakan akan berjanji mengusut tuntas pelaku-pelakunya, itu saya lega, janjinya presiden saya tunggu. Harapannya oknum pelaku yang menembak (diusut tuntas), gas air mata itu seperti membunuh atau racun," harapnya.

Sementara itu, Elmiati meminta agar sejumlah pihak mengevaluasi sistem pengamanan di dalam stadion.

"Kenapa yang ricuh di lapangan. Tapi kok yang di tribune juga ikut ditembak gas air mata, karena ada anak kecil," terangnya.

Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion, tapi Mengapa Polisi Menembakkannya di Kanjuruhan?

Ia membeberkan, dirinya sudah tak peduli dengan penanganan tragedi Kanjuruhan. Ia memilih pasrah.

"Terserah, pasrah (soal penyelidikan). Yang penting agar tidak terjadi masalah lagi," tandasnya.

Ketika mengunjungi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Presiden Jokowi berjanji kepada korban dan keluarganya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

Untuk mengusut kasus ini, Jokowi telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena kita ingin usut tuntas, tidak ada yang ditutupi, yang salah juga diberi sanksi, kalau masuk pidana dipidanakan," paparnya.

Jokowi menjelaskan, dirinya telah meminta Mahfud untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan secara cepat.

"Sudah disampaikan Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepatnya," kata Jokowi.

Baca juga: Tendangan Kungfu Oknum TNI ke Suporter di Stadion Kanjuruhan Jadi Sorotan, Panglima Janji Usut Tuntas

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Dheri Agriesta)

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kisah Memilukan Tragedi Arema: PNS Gendong Korban Hingga Tewas, Istri Kehilangan Suami dan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com