Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Lengkap Presiden Jokowi Usai Peristiwa Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 06/10/2022, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberi waktu sebulan bagi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dibentuk Menkopolhukam, Mahfud MD, untuk mengungkap kasus tragedi Kanjuruhan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memberi instruksi khusus kepada Kementerian PUPR untuk melakukan audit terhadap Stadion Kanjuruhan.

Mantan Wali Kota Solo itu juga memerintahkan pemeriksaan kondisi seluruh stadion di Indonesia pasca-tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Jokowi soal Gambaran Persoalan Tragedi Kanjuruhan: Pintu Terkunci, Tangga yang Tajam, dan Kepanikan

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meninjau Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10/2022). Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Usut tuntas kasus kerusuhan Kanjuruhan

Jokowi dengan tegas memberi waktu sebulan bagi tim khusus selama sebulan untuk melakukan investigasi.

Dirinya berharap tim akan bekerja secara profesional dan mengungkap penyebab pasti kerusuhan yang menewaskan 131 orang.

"Saya beri batas waktu paling lama satu bulan untuk mengungkap kasus ini," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Datangi Stadion Kanjuruhan, Sejumlah Orang Bentangkan Spanduk Usut Tuntas

2. Sanksi tegas

Selain itu, Jokowi juga meminta PSSI untuk memberi sanksi jika ada kelalaian dalam penyelenggaraan pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Pemberian sanksi harus berdasar hasil investigasi dan pengungkapan fakta.

"Jika mengarah pada pelanggaran pidana nanti yang akan mengumumkan dari Polri," jelasnya.

Baca juga: Jokowi: FIFA Siap Bantu Perbaiki Tata Kelola Sepak Bola Indonesia

 

3. Temuan Jokowi soal pintu Stadion Kanjuruhan

Syal, bunga dan poster dari masyarakat yang diletakkan di gate 12 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Syal, bunga dan poster dari masyarakat yang diletakkan di gate 12 pasca tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022) malam.

Saat meninjau langsung lokasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Jokowi menyoroti kondisi pintu keluar stadion.

Jokowi mempertanyakan apakah sejumlah pintu keluar tersebut kondisinya terbuka atau tertutup saat terjadi kerusuhan.

"Tetapi sebagai gambaran tadi saya melihat, problemnya ada di pintu yang terkunci, tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada," ungkapnya, Rabu (5/10/2022).

4. Evaluasi manajemen

Selain itu, Jokowi akan mengevaluasi dan memperbaiki manajemen olahraga di Indonesia.

Jokowi menjelaskan, manajemen itu terkait penonton, waktu, dan pengamanan.
"Semuanya kita evaluasi total, agar kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi," ungkapnya, Rabu.

Menurut Jokowi, dirinya sudah berdiskusi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

5. Audit stadion seluruh Indonesia

Untuk antisipasi kejadian serupa di masa depan, Jokowi langsung memerintahkan Kementerian PUPR untuk mengaudit bangunan stadion, berkaitan dengan mitigasi dan spesifikasi bangunan di seluruh Indonesia.

Jokowi bahkan menyebut detail soal pintu gerbang, posisi duduk, pagar dan lainnya. Hal itu dilakukan demi keselamatan masyarakat dan keamanan selama pertandingan.

"Sehingga keselamatan penonton itulah yang kita utamakan," jelasnya.

"Saya harap, audit ini bisa selesai dalam rentang waktu satu bulan," tambahnya.

6. Asiparasi suporter, usut tuntas tragedi Kanjuruhan

Aksi 'Usut Tuntas Stadion Kanjuruhan' jelang kedangan Jokowi ke Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).KOMPAS.COM/Imron Hakiki Aksi 'Usut Tuntas Stadion Kanjuruhan' jelang kedangan Jokowi ke Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).

Kedatangan Jokowi ke Malang disambut spanduk bertuliskan "Usut Tuntas".

Aksi tersebut diprakarsai Komunitas Arek Kepanjen. Ketua Komunitas Arek Kepanjen Muhammad Sulaiman Wahyuadi mengatakan, aksi yang digelarnya itu sebagai langkah untuk menyuarakan aspirasi terkait tragedi Stadion Kanjuruhan.

Menurutnya pemerintah Kabupaten Malang sebagai wakil masyarakat Kabupaten Malang kurang lantang dalam menyuarakan tragedi tersebut.

"Padahal ini kan nasib masyarakat Malang Raya, termasuk Kabupaten Malang," ungkapnya saat ditemui, Rabu.

(Penulis : Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor : Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com