Begitu juga dengan kondisi stadion yang terkunci yang menyebabkan suporter terjebak. Hingga saat ini, belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing mengaku sudah menelusuri kenapa pintu tersebut tetap terkunci di tengah suporter yang berdesakan ingin keluar stadion.
Menurutnya, pintu stadion yang terkunci dan membuat suporter terjebak merupakan Pintu 11-13.
"Saya tanya ke pengelola Stadion Kanjuruhan, jawabannya 'Pak dalam setiap event kita berikan ke panitia kuncinya'. Siapa (ketua) panitianya? saudara Abdul Haris (Ketua Panpel Arema FC)," kata Erwin di Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Sederet Aksi Solidaritas dan Doa Bagi Korban Tregedi Kanjuruhan Malang
Pihaknya melanjutkan bertanya kepada Abdul Haris terkait pihak yang berwenang atas pintu stadion. Ketika itu, Abdul Haris menjawab bahwa kunci stadion dipegang oleh steward atau security officer.
"Siapa yang pegang (kuncinya)? steward atau security officer, saya tanya, jawabannya 'oh saya buka' tapi faktanya tidak terbuka pintunya, kenapa tidak dibuka? nah ini suatu kelalaian," katanya.
Pihaknya menganggap hal itu sebagai kelalaian. Pihaknya telah memberikan sanksi terhadap Abdul Haris, selaku Ketua Panitia Pelaksana, tak boleh terlibat di dunia sepak bola seumur hidup.
Berdasarkan laporan panitia pelaksana pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang disampaikan saat pertandingan berlangsung, jumlah penonton di Stadion Kanjuruhan sebanyak 42.288 orang. Jumlah itu melebihi daya tampung stadion.
"Panitia pelaksana juga dilaporkan mencetak sebanyak sekitar 42.000 tiket. Padahal kapasitas Stadion Kanjuruhan seharusnya hanya sekitar 38.000," kata Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto.