MALANG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang menerima 17 jenazah korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Para jenazah sedang dilakukan identifikasi oleh petugas medis.
Pihak rumah sakit mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk datang ke rumah sakit tersebut.
"Total ada 17 jenazah yang saat ini ada di sini. Sekarang kami agendakan identifikasi dan keluarga yang merasa kehilangan bisa dicocokkan KTP, pakaiannya," kata Plt Direktur RSSA Malang, Kohar Hari Santoso, pada Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Khofifah Sebut Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang
Kohar menyebut, pihaknya telah menyiagakan sekitar 200 petugas medis dan fasilitas tambahan yang ada.
"Sampai sejauh ini kapasitas kami masih cukup dari segi personel maupun logistik medis. Kami juga ada fasilitas cadangan kalau nanti jumlahnya (korban) lebih besar. Di samping menangani jenazah maupun korban luka. Kamar-kamar juga kami siagakan," katanya.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan turut berbelasungkawa atas kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Dia berpesan kepada semua pihak bahwa peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bersama.
Baca juga: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat Usai Ditolong Polisi
"Menonton sepakbola itu menang atau kalah hal yang wajar. Mudah-mudahan ini pembelajaran kita semua. Pembelajaran bagi keamanan, Panpel (panitia pelaksana) maupun teman-teman Aremania serta manajemen yang perlu kita lihat," katanya.
Baca juga: Kerusuhan di Kanjuruhan, Tembakan Gas Air Mata yang Membuat Suporter Sesak Napas dan Terinjak
Pihaknya juga sudah mendirikan posko atau crisis center di Balai Kota Malang untuk mendata jumlah warga Kota Malang yang hilang dalam tragedi tersebut. Setiap lurah juga diminta untuk mendata warganya.
Sutiaji belum bisa memberikan keterangan tentang jumlah warganya yang menjadi korban.
"Kita identifikasi jumlahnya. Per kelurahan berapa kita update. Jadi saya sekarang juga suruh PSC lakukan. Kan tempat kecil enggak semua orang tahu. PSC saya minta dengan Dinkes, BPBD, Dinsos mangkal di Balai Kota. Data update terus, belum tahu," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.