Tundjung menjelaskan, sekarang ini terdapat 1.200 titik parkir resmi yang tersebar di seluruh Kota Surabaya.
Jumlah tersebut terdiri dari parkir zona maupun non-zona. Jumlah ini menurun di saat sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai sekitar 1.700 titik parkir.
"Sekarang ada 1.200 titik parkir baik kendaraan roda dua atau empat. Tentunya ada titik-titik parkir yang tidak beroperasi lagi dikarenakan banyak faktor. Misalnya karena ada rekayasa lalu lintas," terang dia.
Menurunnya jumlah titik parkir ini tentunya juga berimbas pada pendapatan dari sektor parkir. Oleh sebabnya, Tundjung mengimbau masyarakat agar selalu meminta karcis ke jukir untuk mencegah kebocoran PAD.
Baca juga: Cuaca di Surabaya Panas Menyengat dalam Beberapa Hari Terakhir, BMKG Sebut karena Fenomena Equinox
"Saya harap masyarakat juga membantu kami untuk selalu meminta karcis parkir. Silakan dilaporkan jika Jukir tidak memberikan karcis. Karena ini salah satu cara untuk meningkatkan PAD dari sektor parkir untuk menunjang pembangunan di Kota Surabaya," jelas dia.
Tundjung menambahkan, PAD dari sektor parkir pada 2022 ditargetkan sebesar Rp 35 miliar.
Hingga sekarang, target PAD dari sektor parkir telah mencapai Rp 12 miliar. Meski begitu, ia optimis, target PAD dari sektor parkir dapat tercapai hingga akhir tahun 2022.
"Kita harus bisa sampai target itu. Untuk bisa mencapai target Rp 35 miliar, kita akan pompa terus teman-teman di lapangan untuk kolaborasi maupun pengawasan sehingga target PAD ini bisa terpenuhi," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.