SURABAYA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, cuaca di Surabaya terasa amat panas hingga terasa menyengat.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan bahwa hal itu dipengaruhi oleh adanya fonemana alam yang disebut equinox.
Fonemana tersebut terjadi selama dua kali dalam satu tahun.
"Equinox adalah fenomena astronomi dimana matahari melintasi tepat di garis katulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun," kata Teguh saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (27/9/2022).
Pihak BMKG mencatat, suhu panas hingga menyengat tersebut terjadi sejak tanggal 23 September 2022.
Peningkatan suhu terjadi hingga Selasa (26/9/2022).
Pada tanggal 23 September, suhu tercatat mencapai 33 derajat celsius dengan suhu maksimal adalah 40 derajat celsius. Suhu terus mengalami peningkatan di tanggal 26 September 2022 yakni 34 derajat celsius dengan suhu maksimal 41 derajat celsius.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 27 September 2022 : Cerah Sepanjang Hari
Teguh menyebutkan bahwa Surabaya dan Sidoarjo saat ini masih memasuki musim kemarau.
Kemudian,saat ini ada pergerakan semu matahari yang menuju ke arah selatan (wilayah Jawa Timur).
"Dua perpaduan kondisi itulah sehingga menyebabkan kondisi di Surabaya dan Sidoarjo terasa sangat panas hingga menyengat, panasnya pol," papar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.