Saida menjelaskan, Balai Pemuda menyediakan berbagai ruang sebagai wadah ekspresi bagi para seniman di Kota Surabaya.
Dengan adanya pameran Nostalgia Srimulat ini, Saidah mengaku, banyak pengunjung yang berdatangan.
Mereka berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, akademisi, serta masyarakat umum yang merindukan suasana pementasan Srimulat.
"Iya, banyak sekali masyarakat yang hadir, terutama kunjungan dari pelajar dan mahasiswa. Karenanya, kami mengimbau kepada para pengunjung untuk tidak menyentuh berbagai properti pameran. Hal ini untuk sama-sama menjaga properti pameran agar tidak rusak," ucap dia.
Baca juga: 5 Pemain Srimulat yang Masih Hidup
Sementara itu, Koordinator Srimulat, Eko Meiyono mengatakan bahwa Pemkot Surabaya sangat mendukung pameran Nostalgia Srimulat.
Menurutnya, hal ini menjadi tanda dalam mengobati kerinduan masyarakat di Kota Pahlawan saat menyaksikan berbagai pementasan dari grup lawak Srimulat.
Mengusung konsep berpacu dalam komedi dan melodi, Eko ingin mengingatkan masa kejayaan Srimulat yang ada di Kota Surabaya sejak tahun 1961.
"Sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya karena telah memberikan ruang kepada para seniman. Dengan pameran ini, semoga bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak milenial tentang dunia kesenian dan budaya," kata Eko Kucing, sapaan lekatnya.
Baca juga: Rapat Raksasa di Surabaya, Sejarah yang Kerap Terlupa
Eko Kucing mengaku, dalam kesehariannya bersama Srimulat, dirinya tak bisa melupakan berbagai kenangan.
Baginya, semua pengalaman kebersamaan dengan Srimulat sangat berkesan. Mulai dari proses pembentukan karakter, penulisan naskah, mengoordinasikan pertunjukan, atau bahkan menjadi tim belakang panggung.
"Bahkan saya tidak bisa melupakan Dono, Kasino, Indro, Ateng, dan lainnya, karena mereka adalah bagian dari Srimulat. Mereka belajar, melihat, dan mengamati gaya permainan Srimulat dari sayap panggung (side wing). Yakni, bagian kanan atau kiri panggung yang tersembunyi dari penonton, digunakan oleh aktor untuk menunggu giliran sebelum tampil," kenangnya.
Menurutnya, para pionir Srimulat seperti Teguh Srimulat sangat disiplin kepada seluruh personel dalam hal pembentukan karakter tokoh. Hasilnya, kesuksesan Srimulat bisa dilihat dari karakter tokoh yang beragam, yang diciptakan oleh masing-masing personel Srimulat.
"Setiap personel memiliki penggemarnya masing-masing. Hal ini membuat Srimulat selalu ada di hati masyarakat. Contoh dua bonek hantu yang kami pamerkan dari karakter yang dibuat oleh personel Srimulat itu, paling ramai dibuat selfie oleh pengunjung," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.