Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Parkir Motor dan Curhat Putus Cinta, Pria di Blitar Ditemukan Tewas Mengenaskan di Dekat Rel Kereta

Kompas.com, 14 September 2022, 13:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rio (24), warga Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditemukan tewas dengan mengenaskan di dekat rel kereta api pada Sabtu (10/9/2022) siang.

Mayat Rio pertama kali ditemukan oleh pencari rumput yang melintas di lokasi.

Karena kondisi tubuhnya yang mengenaskan, korban sempat dinyatakan sebagai Mr X karena tak ditemukan identitasnya.

Sabtu sore, mayat tersebut dievakuasi ke kamar mayat RSUD Ngudi Waluya.

Di saat bersamaan petugas pun menelusuri rel untuk menemukan bagian tubuh korban yang hilang. Pada Minggu (11/9/2022), petugas menemukan dua potongan tangan korban.

Baca juga: Curi Besi Baja Rel Kereta Api di Brebes, Pelaku: Butuh Uang untuk Bayar Utang

Dari sidik jari, petugas pun mengetahui identitas mayat laki-laki tersebut. Selain itu orangtua korban juga didatangkan untuk mengenali mayat pria tersebut.

Korban dikenali dari gigi kanannya yang gingsul dan tahi lalat di bawah bibirnya.

Diduga kuat Rio tewas karena tertabrak atau sengaja menabrakan diri ke kereta yang lewat.

"Soal dugaan-dugaan seperti itu (bunuh diri atau tidak), itu masih kami selidiki," kata AKP Burhanudin, Kapolsek Garum, Selasa (13/9/2022).

Saat ditemukan, mayat Rio berada di tepi rel kereta api seperti terpental.

Baca juga: Seberangi Rel Usai Buang Air Besar Tanpa Tengok Kanan Kiri, Nenek Ini Tewas Tertabrak Kereta

Lokasinya pun cukup jauh dari pemukiman, tepanya di belakang SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) yang berada di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Blitar.

Diduga korban mengakhiri hidupnya pada Jumat (9/9/2022).

Parkir motor dan curhat putus dengan pacar

Petugas kemudian menelusuri keberadaan motor milik Rio yang ditemukan di dekat TKP tepatnya di SPBE.

Korban datang pada Jumat malam dan menitipkan motornya kepada rekannya yang bekerja sebagai satpam di SPBE yang bernama Guntur (40).

Saat kejadian, Guntur mengaku tak tahu tentang kematian rekannya. Bahkan ia tak sadar jika mayat yang ditemukan di belakang tempatnya bekerja adalah mayat rekannya.

Ia baru sadar saat petugas menemuinya pada Senin (12/9/2022) untuk menanyakan motor korban.

Baca juga: Diduga Pacaran di Pinggir Rel, Sepasang Kekasih Tewas Ditabrak Kereta, Korban Perempuan Masih Usia 13 Tahun

Guntur pun bercerita jika rekannya, Rio datang pada Jumat malam pukul 22.00 WIB. Tak lama korban menitipkan motor beserta kuncinya.

"Katanya, dia (korban) mengaku akan nongkrong di dekat SPBE itu, sehingga si satpam itu tak punya kecurigaan apa-apa," ujar AKP Burhanudin, Kapolsek Garum, Selasa (13/9/2022).

Memang, di sepanjang jalan depan SPBE itu banyak tempat buat nongkrong karena berdekatan dengan tempat usaha lainnya.

Namun sebelum meninggal motornya di SPBE, korban sempat curhat ke Guntur. Walau singkat, Guntur dengan mudah paham jika korban sedang galau karena putus dengan dengan pacarnya.

"Kepada si satpam itu, ia mengaku kalau habis putus dengan pacarnya. Namun, tak cerita detail. Setelah itu atau sejak menitipkan sepeda motornya itu, kata si satpam, korban sudah tak menghubunginya lagi," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pria Blitar Tewas Mengenaskan di Rel Kereta Api, Sempat Parkir Motor Lalu Curcol Habis Putus Cinta

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau