Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kya-kya Reborn, Momen Meramaikan Kembali Pecinan Kembang Jepun di Surabaya

Kompas.com - 11/09/2022, 12:15 WIB
Ghinan Salman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/9/2022) malam.

Dalam acara tersebut, warga Kota Surabaya sangat antusias menyambut peresmian wisata baru itu.

Mereka tumplek blek di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Tidak hanya menyaksikan peluncuran Kya-kya Reborn, tapi warga juga terlihat menikmati berbagai menu produk UMKM yang berjejer di jalan tersebut.

Baca juga: Tinjau Kesiapan Stadion GBT Surabaya Jelang Piala AFC U20, PSSI Jatim Beri Sejumlah Catatan

Peresmian Kya-kya Reborn itu ditandai dengan penabuhan tamborin yang dilakukan oleh Wali Kota Eri beserta Forkopimda Surabaya dan juga berbagai stakeholder yang hadir.

Saat itu, rombongan ini juga sempat menaiki becak hias mengelilingi rumah abuhan dan juga klenteng.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.

Eri beserta Forkopimda Surabaya juga sempat mengelilingi dan merasakan berbagai produk UMKM yang ada di stand-stand UMKM.

Eri Cahyadi bersyukur karena pada malam ini sudah bisa melaunching Kya-kya Reborn yang bertepatan dengan bulan Purnama.

Baca juga: Tempat Wisata Pecinan Kya-kya di Kota Surabaya Akan Dibuka

Menurutnya, tanggal baik bagi orang Cina untuk memulai suatu pekerjaan, perdagangan dan usaha adalah di bulan Purnama.

"Makanya, saya berharap dengan dilaunchingnya Kya-kya Rebon di bulan Purnama ini, tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai, tapi saya yakin Kya-kya ini akan seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya," kata Eri Cahyadi.

"Apalagi, kita bisa melihat dan mendapatkan makanan khas Cina, karena memang kampung Pecinan ya," imbuh dia.

 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.
Di Wisata Pecinan Kembang Jepun itu, nanti para pengunjung bisa menaiki becak untuk menelusuri sejarah Pecinan dulu, ada rumah abuhan dan juga klenteng.

Di samping itu, pengunjung juga bisa menikmati makanan khas Pecinan.

"Saat ini sudah ada 60 UMKM yang sudah berjualan, dan yang membuat saya bangga, 30 UMKM di antaranya berasal dari UMKM warga sekitar sini," kata dia.

Baca juga: Melihat Tradisi Buang Sial Melalui Burung Pipit di Pecinan Semarang

Eri juga memastikan bahwa setelah melihat antusiasme warga Surabaya yang begitu tinggi terhadap wisata Kya-kya ini.

Dia bersama stakeholder lainnya sudah sepakat untuk memanjangkan wisata Pecinan itu, sehingga ke depannya akan memakai sepanjang Jalan Kembang Jepun untuk area wisata maupun tempat stand UMKM.

"Bahkan, ke depan kami akan terus mengecat semua bangunan yang ada di sepanjang Jalan Kembang Jepun itu. Warna catnya sebagaimana rumah Pecinan, yaitu hitam, merah, dan gold," kata dia.

"Selain itu, kami juga akan memasang papan nama di semua bangunannya. Papan nama itu nanti akan memakai tulisan Cina, dan ada artinya dalam bahasa Indonesia," tutur Eri.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9/2022) malam.

Baca juga: Setelah 2 Tahun Vakum, Pasar Semawis di Kawasan Pecinan Semarang Dibuka Lagi

Oleh karena itu, Eri memastikan bahwa Pemkot Surabaya akan terus membenahi kawasan tersebut.

Sebab, dia ingin ke depannya Kya-kya itu akan menjadi alternatif tujuan wisata lainnya di Surabaya, selain Tunjungan Romansa dan juga Susur Sungai Kalimas.

"Sementara ini kita akan buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, mulai habis magrib sampai pukul 22.00 WIB. Namun, kami juga akan melihat antusiasme warga, jika memang tinggi tidak menutup kemungkinan akan kita tambah," tegas dia.

Eri menambahkan, Wisata Pecinan Kembang Jepun ini menjadi bukti bahwa di Surabaya budaya Arek masih sangat terjaga, yakni budaya yang saling menghormati dan saling menjaga antar budaya, agama, suku dan ras apapun yang ada di Surabaya.

Baca juga: 7 Pecinan di Indonesia, dari Petak Sembilan, Singkawang, hingga Kesawan Square

Makanya, ia mengaku bangga betul kepada warga Kota Suarbaya yang terus bisa menjaga rasa toleransi, rasa kebersamaan dan rasa gotong royongnya.

"Semoga wisata ini terus bergerak dan terus berkembang untuk UMKM-nya Kota Surabaya, sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Kota Surabaya," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com