Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Pernah Mengamen, Farel Prayoga Kini Tampil di Panggung hingga Menggoyang Istana

Kompas.com - 19/08/2022, 15:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

 

Berprestasi di bidang seni

Farel Prayoga saat ini bersekolah di SD Negeri 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

Kepala SD Negeri 2 Kepundungan Ambarwati mengungkapkan, Farel berprestasi dalam bidang seni, baik menyanyi maupun tari.

"Di samping memang dia berprestasi dalam bidang seni tarik suara, dia juga punya prestasi dalam bidang seni tari," terangnya, Kamis.

Baca juga: Mengenal Farel Prayoga, Bocah Asal Banyuwangi yang Goyang Istana dengan Lagu Viral Ojo Dibandingke

Selain itu, dalam hal akademik, nilai Farel juga termasuk baik.

"Jika diberi tugas oleh para guru, selagi dia mampu tidak pernah ditolak," sebutnya.

Ambarwati menambahkan, Farel merupakan murid yang ramah dan suka membantu sesama.

"Farel ini orangnya ramah, rendah hati, ceria dan anaknya suka membantu temannya apabila habis dapat job," ujarnya.

Baca juga: Tak Hanya Farel, Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Juga Putra Daerah Banyuwangi

Viral di media sosial

Penyanyi cilik Farel Prayoga, bercerita 3 bulan lalu masih mengamen di pasar-pasar dan kampung di daerahnya.KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Penyanyi cilik Farel Prayoga, bercerita 3 bulan lalu masih mengamen di pasar-pasar dan kampung di daerahnya.

Sebelum penampilannya di Istana Merdeka menjadi viral, Farel Prayoga dikenal sering membawakan lagu-lagu dangdut.

Salah satu yang menjadi buah bibir di media sosial adalah cuplikan video penampilan Farel membawakan "Ojo Dibandingke" bersama penyanyi Filla Tallia. 

Farel juga mempunyai kanal YouTube yang memiliki lebih dari 73.000 subscribers.

Aris Setiawan, etnomusikolog Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, memandang bahwa penampilan Farel Prayoga di Istana Merdeka menjadi potret bergeraknya episentrum musik di Indonesia.

Baca juga: Farel Prayoga Menggoyang Istana, Orangtua: Tak Percaya Anak Saya Bisa Ketemu Presiden

Seiring perkembangan platform digital, musisi-musisi dari daerah di luar Jakarta lebih mudah menuangkan karyanya.

"Mungkin kita sebelumnya tidak pernah mengenal musisi asal Ngawi, Trenggalek, dan daerah-daerah lain. Hingga akhirnya kita mengenal Denny Caknan, Happy Asmara, Via Vallen, dan lain-lain. Ini menandakan Jakarta tak lagi jadi barometer (musik di Indonesia), ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Dengan adanya platform digital, para musisi-musisi itu memiliki kesempatan yang sama untuk menggaet pendengar.

"Saat ini industri bisa merata," ungkapnya.

Baca juga: Abah Lala Kaget Lagu Ciptaannya Viral Dinyanyikan Farel Prayoga di Hadapan Presiden Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com