Saat pelaku ingin melarikan diri, korban meneriakinya maling. Warga berdatangan hingga menghajar pelaku.
"Karena sudah kedapatan mau membawa kabur motor ini karena jatuh, motornya dikunci ganda, pelaku enggak bisa lari maksimal sekitar 50 meter dari TKP sudah dimassa sama masyarakat," beber dia.
Tak lama berselang, polisi mendatangi TKP untuk mengamankan pelaku dari amukan warga.
Baca juga: Detik-detik Sopir Truk Kontainer Tewas setelah Tertimpa Peti Kemas di Surabaya
Kondisi pelaku mengalami memar di bagian mata dan masih merintih kesakitan.
Tak hanya itu, pihak penyidik kini sedang mendalami motif pelaku, sebab selama dirinya beraksi hanya sendirian.
"Kalau dari rekaman CCTV warga, pelaku ini sendirian dan membawa motor Honda PCX juga yang diparkir di gang sebelah TKP. Sekarang kami baru bisa meminta keterangan dari korban dan saksi saja, pelaku masih belum bisa periksa karena masih merintih kesakitan," terang dia.
Baca juga: Bluebird Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Pantai Timur Surabaya
Doni mengaku ada kejanggalan dari pelaku IS yang nekat beraksi seorang diri, sebab biasanya pelaku curanmor dilakukan minimal dua orang atau lebih.
"Janggal sebenarnya, apalagi pelaku ini juga orang sana. Malah keluarga datang bawa surat kontrol dari RSJ," ucap dia.
Dengan demikian polisi akan membawa pelaku ke psikiater Polda Jatim untuk memastikan benar atau tidak pelaku mengalami gangguan jiwa.
Jika nantinya benar ada kelainan kejiwaannya, maka kasus hukumnya akan dihentikan dengan melibatkan korban.
"Ya kalau nanti ternyata tidak ada, ya kasusnya akan tetap lanjut," pungkas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang