Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Madura Dijuluki Pulau Garam?

Kompas.com - 14/08/2022, 07:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pulau Madura merupakan bagian dari wilayah administrasi Provinsi Jawa Timur.

Secara geografis, Pulau Madura terletak dilepas pantai timur Jawa Timur yang dibatasi oleh Selat Madura.

Baca juga: 5 Fakta Madura, dari Julukan Pulau Garam hingga Pernah Jadi Negara Buatan Belanda

Pulau yang dikenal sebagai Pulau Garam ini mempunyai panjang kurang lebih 190 kilometer dengan luas seluruhnya kurang lebih 5.505 kilometer persegi.

Baca juga: Suku Madura, Penghuni Pulau Madura yang Gemar Merantau

Pulau Madura terbagi menjadi empat wilayah kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Baca juga: Dijuluki Pulau Garam, Ini Hasil Produksi Garam di Madura

Alasan Julukan Madura sebagai Pulau Garam

Dilansir dari laman Kompas.com, Pulau Madura memiliki julukan Pulau Garam karena menjadi salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.

Hampir semua kabupaten di Pulau Madura memiliki tambak garam rakyat dengan kapasitas produksi cukup besar.

Garam didapat dengan proses penjemuran untuk memanen kristal garam laut sebelum diolah untuk kepentingan industri maupun konsumsi.

Dilansir dari laman indonesiabaik.id, cara pengolahan garam rakyat di Pulau Madura dikenal dengan sebutan 'Madurese'.

Madurese adalah cara orang Madura untuk membuat garam dengan kristalisasi air laut secara total.

Garam diambil mulai dari lapisan terbawah hingga atas, dan para petani garam secara tradisional memindahkan air laut antarmeja garam.

Apabila merujuk pada data, seperti diberitakan Kompas.com (22/03/2021) dari data statistik KKP pada 2017, secara nasional Indonesia mencatat produksi garam sebanyak 1.020.925 ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 372.728 disumbangkan dari Jawa Timur dimana Sumenep mencatat produksi garam sebanyak 126.662 ton.

Capaian itu menjadi jumlah produksi garam terbesar di Jatim jika dibandingkan kabupaten/kota lain.

Secara nasional, pada tahun 2017 Sumenep jadi produsen garam terbesar kedua di Tanah Air yang hanya kalah dari Indramayu di urutan pertama dengan hasil produksi garam 167.930 ton.

Walau begitu, kabupaten lain di Madura juga mencatat angka produksi garam yang tidak sedikit.

Pada 2017, Sampang menghasilkan garam sebanyak 110.343 ton, Pamekasan memproduksi 40.613 ton, dan Bangkalan mencatat angka produksi garam sebanyak 3.352 ton.

Faktor Alam Mendukung Produksi Garam Madura

Keistimewaan Madura dalam menghasilkan garam rakyat dalam jumlah besar ternyata didapat dari dukungan alamnya.

Diketahui bahwa salah satu keunikan dari Madura adalah pekatnya air laut di perairan sungai dan muara yang memiliki kandungan mineral garam yang tinggi.

Hal ini disebabkan oleh tidak banyaknya sungai dan muara serta sumber air tawar di wilayah tersebut.

Topografi yang relatif datar di sisi selatan juga memudahkan untuk membangun tambak garam.

Selain itu Pulau Madura juga memiliki musim kering yang panjang antara 4 hingga 5 bulan yang memungkinkan petani garam mendapatkan hasil maksimal dari ladang-ladangnya.

Dua hal tersebut yang mendukung Madura menjadi daerah penghasil garam dengan nilai produksi terbesar di Indonesia.

Sumber:
indonesiabaik.id 
kompas.com (Penulis | Editor : Muhammad Choirul Anwar, Puspasari Setyaningrum)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com