BANYUWANGI, KOMPAS.com- Bangkai paus sperma yang terdampar di Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya bisa dievakuasi.
Bangkai mamalia laut dengan nama latin Physeter macrocephalus tersebut dievakuasi dengan cara dikubur di daratan pesisir tidak jauh dari tempatnya terdampar.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Alief R. Kartiono mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan paus sulit dievakuasi.
"Pertama, bobot paus yang mencapai sekitar 30 ton dan panjang hingga 16,5 meter itu, membuat petugas kewalahan," ungkap Alief, Minggu (7/8/2022).
Baca juga: Bangkai Paus Terdampar Berbau Busuk, Warga Minta Pemkab Banyuwangi Percepat Evakuasi
Selanjutnya adalah posisi bangkai paus yang berada di pesisir pantai dengan jarak yang hanya 50 meter.
"Ketiga adalah letak geografis yang sempit. Dan membuat alat berat berukuran besar tidak mampu menjangkau ke lokasi terdamparnya paus," ucap Alief.
Upaya menarik paksa mamalia raksasa itu sebenarnya sudah dilakukan. Namun karena bobot yang terlalu besar, alat berat yang mengevakuasi tidak mampu.
Akhirnya berkat perjuangan dan kerja keras, bangkai paus itu berhasil dievakuasi. Evakuasi dilakukan petugas saat air laut surut.
"Alhamdulillah berkat ikhtiar dan doa masyarakat Banyuwangi bangkai paus akhirnya berhasil dikubur," terang Alief.
Baca juga: Bangkai Paus yang Terdampar di Pesisir Banyuwangi Akan Jadi Obyek Penelitian
Dijelaskan Alief, evakuasi dilakukan dengan cara memotong tubuh paus menjadi beberapa bagian kecil menggunakan gergaji mesin.
Potongan tubuh paus itu lalu diangkut menggunakan backhoe dan dikubur di kubangan yang telah disiapkan di sekitar lokasi.
"Kalau utuh, tidak ada alat yang bisa nangani maka terpaksa dipotong-potong," ucap Alief.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.