Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Bangkai Paus yang Terdampar di Banyuwangi Bisa Dikubur

Kompas.com - 07/08/2022, 18:12 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com- Bangkai paus sperma yang terdampar di Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya bisa dievakuasi.

Bangkai mamalia laut dengan nama latin Physeter macrocephalus tersebut dievakuasi dengan cara dikubur di daratan pesisir tidak jauh dari tempatnya terdampar.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Alief R. Kartiono mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan paus sulit dievakuasi.

"Pertama, bobot paus yang mencapai sekitar 30 ton dan panjang hingga 16,5 meter itu, membuat petugas kewalahan," ungkap Alief, Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Bangkai Paus Terdampar Berbau Busuk, Warga Minta Pemkab Banyuwangi Percepat Evakuasi

Selanjutnya adalah posisi bangkai paus yang berada di pesisir pantai dengan jarak yang hanya 50 meter.

"Ketiga adalah letak geografis yang sempit. Dan membuat alat berat berukuran besar tidak mampu menjangkau ke lokasi terdamparnya paus," ucap Alief.

Upaya menarik paksa mamalia raksasa itu sebenarnya sudah dilakukan. Namun karena bobot yang terlalu besar, alat berat yang mengevakuasi tidak mampu.

Akhirnya berkat perjuangan dan kerja keras, bangkai paus itu berhasil dievakuasi. Evakuasi dilakukan petugas saat air laut surut.

"Alhamdulillah berkat ikhtiar dan doa masyarakat Banyuwangi bangkai paus akhirnya berhasil dikubur," terang Alief.

Baca juga: Bangkai Paus yang Terdampar di Pesisir Banyuwangi Akan Jadi Obyek Penelitian

Dijelaskan Alief, evakuasi dilakukan dengan cara memotong tubuh paus menjadi beberapa bagian kecil menggunakan gergaji mesin.

Potongan tubuh paus itu lalu diangkut menggunakan backhoe dan dikubur di kubangan yang telah disiapkan di sekitar lokasi.

"Kalau utuh, tidak ada alat yang bisa nangani maka terpaksa dipotong-potong," ucap Alief.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Mahfud: Indonesia Hanya Bisa Maju Saat Bersatu dengan Keislaman

Surabaya
Bus Rombongan SMK asal Bojonegoro Kecelakaan di Tol Gempol Pasuruan, 2 Tewas

Bus Rombongan SMK asal Bojonegoro Kecelakaan di Tol Gempol Pasuruan, 2 Tewas

Surabaya
Usai Ziarah di Tebuireng, Mahfud MD Ungkap Pesan Gus Dur Kepadanya

Usai Ziarah di Tebuireng, Mahfud MD Ungkap Pesan Gus Dur Kepadanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Desember 2023: Pagi dan Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Desember 2023: Pagi dan Sore Hujan Ringan

Surabaya
Emak-emak di Probolinggo Gelapkan 4 Mobil, Seret 6 Orang Jadi Tersangka

Emak-emak di Probolinggo Gelapkan 4 Mobil, Seret 6 Orang Jadi Tersangka

Surabaya
Kaesang Buka-bukaan soal Proses Dirinya Jadi Ketua Umum PSI

Kaesang Buka-bukaan soal Proses Dirinya Jadi Ketua Umum PSI

Surabaya
Ayah di Gresik Cabuli Anak Tiri 2 Kali, Sempat Kabur ke Kalimantan

Ayah di Gresik Cabuli Anak Tiri 2 Kali, Sempat Kabur ke Kalimantan

Surabaya
Cerita Abdul Muid Saat Dikeroyok Massa di Demo Buruh Surabaya

Cerita Abdul Muid Saat Dikeroyok Massa di Demo Buruh Surabaya

Surabaya
Mahfud MD: Bagi Saya Mau Berdebat Ayo, Tidak Berdebat Juga Ayo

Mahfud MD: Bagi Saya Mau Berdebat Ayo, Tidak Berdebat Juga Ayo

Surabaya
Kunjungi Jombang, Mahfud MD Ziarah ke Makam Gus Dur dan Pendiri NU

Kunjungi Jombang, Mahfud MD Ziarah ke Makam Gus Dur dan Pendiri NU

Surabaya
Jawaban Kaesang Ditanya soal Politik Dinasti Saat Dialog di Lamongan

Jawaban Kaesang Ditanya soal Politik Dinasti Saat Dialog di Lamongan

Surabaya
Pemuda yang Hilang di Gunung Kelud Ditemukan Tewas

Pemuda yang Hilang di Gunung Kelud Ditemukan Tewas

Surabaya
Kesaksian Warga Ngawi Saat Petir Menyambar Rumah Adiknya, Sekeluarga Dilarikan ke RS

Kesaksian Warga Ngawi Saat Petir Menyambar Rumah Adiknya, Sekeluarga Dilarikan ke RS

Surabaya
Sosok Caleg di Madiun Jadi Sopir Komplotan Pembobol 18 Toko, Aksi Terakhir Gasak Uang Rp 40 Juta

Sosok Caleg di Madiun Jadi Sopir Komplotan Pembobol 18 Toko, Aksi Terakhir Gasak Uang Rp 40 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com