BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bau busuk dari bangkai paus sperma yang berhari-hari terdampar di Pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi mengganggu warga.
Masyarakat pesisir meminta pemerintah bertindak cepat agar bau busuk bangkai tidak menimbulkan penyakit.
"Baunya mengganggu sekali, nelayan tidak bisa melaut karena bangkai ini," kata Saini (50) salah seorang warga, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Truk Nyaris Tercebur Saat Turun dari Kapal di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Sopir Selamat
Saini menjelaskan, paus sperma tersebut sudah mati sejak lima hari yang lalu.
Penanganan dan evakuasi yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi dinilai lambat.
Sehingga masyarakat sekitar khawatir akan timbul masalah lain, misalnya terkait kesehatan.
Baca juga: BERITA FOTO Upaya Evakuasi Bangkai Paus Jumbo yang Terdampar di Perairan Banyuwangi
Jika penguburan di darat sulit dilakukan, warga menyarankan, bangkai paus dengan nama latin Physeter macrocephalus itu ditarik ke tengah laut dan ditenggelamkan.
"Saran kami kalau memang sulit dikubur ya dibawa ke tengah laut saja, ditenggelamkan dan dikasih pemberat," ujarnya.
Baca juga: Bangkai Paus yang Terdampar di Banyuwangi Dievakuasi Menggunakan 3 Alat Berat
Evakuasi sebenarnya sudah dilakukan petugas dengan mengerahkan tiga alat berat. Skema yang dilakukan dengan menarik ekor paus ke daratan menggunakan tali.
Alat berat itu berasal dari Dinas PU Banyuwangi dan bantuan dari swasta.
"Kita upayakan untuk bisa naik ke permukaan dulu," kata salah petugas BPBD Banyuwangi pada Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Paus Sperma yang Terdampar di Pesisir Banyuwangi Berakhir Mati
Evakuasi sempat gagal dilakukan karena terkendala persoalan teknis.
"Ada minyak yang muncul dari daging paus, lengket jadinya. Juga posisinya di air, jadi agak susah," ungkapnya.
Kapolsek Kalipuro, AKP Hadi Waluyo, mengatakan, evakuasi dilakukan karena bangkai paus yang berada di bibir pantai itu sudah mulai mengeluarkan bau busuk.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Terdamparnya Paus Sperma di Pesisir Banyuwangi
Jika tidak segera dilakukan evakuasi, dikhawatirkan bangkai paus akan menggangu lingkungan dan kesehatan warga sekitar.
"Sudah mulai membusuk, baunya menyengat," kata Waluyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.