Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Zuhri, 8 Bulan Menggali untuk Cari Putranya yang Hilang Saat Erupsi Semeru, Ditemukan Sudah Menjadi Kerangka

Kompas.com - 03/08/2022, 05:07 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Temuan tulang dan tengkorak manusia di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (1/8/2022), menyisakan cerita pilu.

Tengkorak dan tulang tersebut diyakini sebagai korban erupsi Gunung Semeru bernama Ahmad Rendy Pratama (19).

Baca juga: Tulang dan Tengkorak Manusia Ditemukan di Lumajang, Diduga Korban Erupsi Semeru

Pencarian sang ayah

Gunung Semeru, salah satu bentang alam yang terdapat di Jawa TimurShutterstock/Jhon Images Gunung Semeru, salah satu bentang alam yang terdapat di Jawa Timur

Saat ditemui di Dusun Kebon Agung, Desa Sumberwuluh, Lumajang, keluarga menuturkan cerita pencarian Rendy selama delapan bulan.

Sang ayah yang bernama Muhammad Zuhri mengatakan, Rendy diduga berada di sekitar sungai sebelum hilang tak tak kembali ke rumah saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Desember 2021. Dia hendak menjemput ayahnya yang bekerja di seberang sungai.

Namun sejak saat itu, Rendy tak pernah pulang ke rumah.

Demi menemukan putra sulungnya tersebut, sang ayah bahkan rela meninggalkan pekerjaannya sebagai perajin gula jawa.

Baca juga: Ada Penyintas Erupsi Semeru Tidak Kebagian Huntap, Ini Kata Bupati Lumajang

Delapan bulan lamanya Zuhri tekun menggali daerah sekitar aliran sungai lahar yang sudah tertimbun material Semeru.

Seolah tidak ada sejengkal tanah pun dilewatkan Zuhri. Hari demi hari, dia terus menggali mulai matahari terbit hingga kembali tenggelam.

Sayang, usahanya itu belum membuahkan hasil.

"Kalau menyerah (menemukan Rendy) itu tidak pernah saya, namanya juga mencari anak, setiap hari saya gali terus berharap jenazahnya bisa ketemu," kata Zuhri di rumahnya, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Emil Dardak Targetkan Huntap Pengungsi Semeru Rampung 11 Juni

 

Keluarga Ahmad Rendy Pratama mengenang sosok almarhum yang meninggal saat erupsi Gunung Semeru Desember 2021 Keluarga Ahmad Rendy Pratama mengenang sosok almarhum yang meninggal saat erupsi Gunung Semeru Desember 2021

Cari dengan alat berat hingga gali dengan tangan

Selama 27 hari masa pencarian korban erupsi Semeru oleh Tim SAR dan relawan, ternyata jenazah Rendy belum juga ditemukan.

Zuhri tidak menyerah. Ia sampai rela menyewa alat berat seharga Rp 400.000 per jam demi menemukan putranya.

Setidaknya, tiga hari dilewati Zuhri mencari dengan alat berat, tapi jasad sang buah hati tidak juga ditemukan.

"Sampai sewa beko sendiri Rp 400.000 per jamnya, tapi tidak ketemu, untung waktu itu banyak yang kasih bantuan jadi tidak sampai bayar banyak," tambah Zuhri.

Baca juga: Gunung Semeru Masih Alami Beberapa Letusan

Saat semua alat berat ditarik, Zuhri mencari Rendy secara manual dengan tangannya sendiri.

Berbekal cangkul dan arit, ia terus melakukan penggalian.

Tidak hanya pekerjaan yang ditinggalkan Zuhri. Ia juga rela membayar setoran kepada pemilik lokasi tambang seharga Rp 30.000 setiap satu truk pasir.

Bagi Zuhri, materi yang dikeluarkan tidak pernah sebanding dengan nyawa anaknya.

"Bayar setoran juga ke pemilik tambang karena saya ngeruk pasir di sana, satu rit Rp 30.000," ucapnya.

Baca juga: Cerita Penambang Pasir Temukan Kerangka Manusia Diduga Korban Erupsi Gunung Semeru

Pakaian yang dikenakan putranya

Warga hanya bisa melihat dua truk yang terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Selasa (19/4/2022)Dok. Pribadi Warga hanya bisa melihat dua truk yang terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Selasa (19/4/2022)

Zuhri juga mengumumkan pakaian yang dikenakan Rendy hingga ciri-ciri fisik putranya ke semua warga, terutama para pencari pasir.

Tujuannya, jika sewaktu-waktu ada warga yang menemukan Rendy, bisa menghubungi dirinya.

Saat hilang, diketahui Rendy mengenakan kaus berwarna hitam dengan tulisan Jogja.

Putranya itu memakai celana jin warna biru gelap.

"Baju itu, baju kesayangannya Rendy, itu pokoknya cuci kering pakai," jelasnya.

Baca juga: Terdampak Erupsi Semeru, 3 Warga Lumajang Laporkan Operator Tambang ke Polda Jatim

 

Jalur Curah Kobokan, aliran lahar hujan Gunung Semeru, Minggu (1/5/2022).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalur Curah Kobokan, aliran lahar hujan Gunung Semeru, Minggu (1/5/2022).
Temuan tengkorak dan tulang

Delapan bulan berlalu. Pada awal Agustus 2022, salah satu pencari pasir bernama Said menemukan tulang dan tengkorak manusia dengan ciri-ciri pakaian seperti yang disampaikan Zuhri.

Saat itu, kondisi Zuhri sedang sakit sehingga dia tidak menggali pasir untuk mencari Rendy seperti biasanya.

Warga yang menduga bahwa itu tulang itu berkaitan dengan hilangnya Rendy, lalu menelepon Zuhri.

Warga bahkan menjemput Zuhri ke rumahnya lantaran telepon tidak diangkat.

Baca juga: 3 Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Lumajang, Satu Orang Terjepit

Sang istri membenarkan

Mendengar informasi tersebut, seketika Zuhri berlari ke lokasi aliran sungai untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah benar-benar anaknya.

"Ditelepon berkali-kali saya enggak dengar, terus dijemput sama orang-orang ke sini, langsung saya lari ke sana memastikan," ceritanya.

Zuhri berlari dalam kondisi campur aduk. Bingung, sedih dan bersyukur jika tulang-tulang tersebut adalah milik Rendy, putra yang selama ini dicarinya.

Ia kemudian memotret pakaian yang menempel di potongan tulang itu dan mengirimkannya kepada istrinya.

"Istri saya langsung bilang 'iya itu Rendy', kebetulan waktu itu pakaiannya masih utuh jadi dia langsung yakin," terangnya.

Baca juga: Wapres soal Hunian Tetap bagi Korban Erupsi Semeru: Jangan Dijual

Potongan tulang yang ditemukan itu pun langsung dibawa pulang dan dimakamkan di dekat rumahnya tanpa proses otopsi.

Keluarha juga menggelar tahlilan selama tujuh hari untuk mendoakan Rendy.

Meski merasa sangat sedih lantaran kehilangan buah hatinya, Zuhri mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mencari jasad anaknya.

"Saya mewakili keluarga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu, juga tidak lupa kami mohon maaf kalau Rendy punya salah, mohon doanya untuk almarhum," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com