SURABAYA, KOMPAS.com - Busa berwarna putih menutupi permukaan air di Sungai Kalisari Damen, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, sejak Selasa (2/8/2022) pagi. Video dan gambar sungai yang dipenuhi busa itu pun menyebar di media sosial.
Direktur Eksekutif Lembaga Konservasi Lahan Basah atau Ecoton, Daru Setyorini menyebut, fenomena tersebut bukan yang pertama terjadi.
"Bukan yang pertama kali terlihat hamparan busa seperti itu, tapi sudah sering terlihat meskipun tidak sebanyak saat ini," katanya, Selasa sore.
Baca juga: Heboh, Permukaan Sungai di Surabaya Berwarna Putih Tertutup Busa, Disebut Tampak seperti Salju
Busa di sungai tersebut, menurut Setyorini, adalah akumulasi limbah domestik perumahan dan aktivitas perekonomian di kompleks perumahan sekitar sungai yang meliputi Perumahan Dharmahusada, Kertajaya, hingga Pakuwon City dan sekitarnya.
"Pemakaian detergen dan sabun cuci semakin meningkat, sementara tidak adanya sarana pengolahan limbah, sehingga menyebabkan busa terakumulasi di rumah pompa dan menutupi permukaan sungai," terangnya.
Baca juga: Rumah Jagal Anjing di Surabaya Dipasang Garis Polisi
Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya perlu mengendalikan pencemaran limbah cair detergen dengan menyediakan sarana penampungan dan pengolahan limbah cair sebelum dialirkan ke sungai.
"Pemkot Surabaya juga perlu memulihkan pencemaran limbah detergen dan memelihara kualitas air buangan rumah pompa agar selalu memenuhi baku mutu limbah rumah tangga berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013," terang Alumni Biologi Unair dan Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini.
Hal yang sama diungkapkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Ia menyebut, busa tersebut adalah limbah domestik.
"Busa itu adalah limbah domestik, banyak orang yang membuangnya di sungai termasuk sisa detergen," kata Armuji seperti dilansir Surya.co.id, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, busa itu muncul karena pengaruh pompa.
"Begitu pompa ini menyala maka terjadi berbusa," ungkapnya.
Pihaknya sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya untuk mengambil sampel dan meneliti air serta busa tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.