Dia menyampaikan, awalnya para korban tertarik mengikuti arisan tersebut karena dijanjikan keuntungan yang besar.
Orang-orang yang merasa menjadi korban rata-rata merupakan satu profesi dengan terduga pelaku.
"Awalnya sama-sama nyanyi di panggung jadi kenal, tapi korbannya macam-macam juga ada yang dari luar kota seperti Surabaya," katanya.
Sebenarnya arisan di awal berjalan dengan lancar dengan mendapatkan keuntungan. Namun, terduga pelaku berinisial LV alias Ayas tiba-tiba hilang kontak pada 17 Juli 2022.
Baca juga: Saat Menyeberang Jalan, Nenek 66 Tahun di Malang Tewas Tertabrak Motor
"Salah satu korban lainnya juga sempat menanyai (warga) di sekitar tempat tinggal (terduga) pelaku di daerah Kacuk (Kota Malang) tapi katanya sudah tidak tinggal di sana sama suaminya," katanya.
Sebelumnya, anggota lainnya juga sudah pernah mencoba menanyakan kepada terduga pelaku mengapa uang arisan yang diperoleh belum bisa dicairkan.
Terduga pelaku saat itu menjawab tidak ada permasalahan.
"Alasannya kata pelaku enggak apa-apa disuruh nunggu tapi menghilang begitu saja," katanya.
Baca juga: Ada Banyak Kampus, Ini Tips Berbisnis Kos-kosan di Kota Malang
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa perkara tersebut masih dalam pendalaman. Polisi tengah memintai keterangan dari saksi-saksi terkait.
"Masih pendalaman dengan meminta keterangan saksi-saksi," kata Bayu melalui pesan WhatsApp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.