Kritik mahasiswa
Ketua Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya, Nurcholis Mahendra, mengkritik penyematan gelar kehormatan itu. Nurcholis khawatir kehadiran para politisi di kampus sebagai bentuk kampanye terselubung.
"Banyak politisi yang hadir sebelumnya juga mulai dari Siti Nurbaya, Prabowo, kita tahu pada 2024 nanti kita tidak mau UB menjadi ladang kampanye terselubung, itu yang kita antisipasi," kata Nurcholis saat dihubungi via telepon, Senin (25/7/2022).
Namun, pria yang juga mahasiswa FISIP UB itu setuju apabila tokoh publik yang hadir memberikan gagasan atau ilmu dalam ranah akademis.
Baca juga: Surya Paloh: Sekuat Apa Pun Kekuasaan Seseorang atau Kelompok Pasti Selesai Jua
Pihaknya juga sempat membuat aksi pada 19 Juli 2022 sebagai bentuk penolakan terhadap kampanye terselubung di lingkungan UB. Menurutnya, demo itu sebagai pengingat bagi jajaran rektorat supaya tidak menjadikan kampus sebagai tempat kampanye terselubung.
"Tidak menutup kemungkinan bagi kita akan membuat lagi aksi dengan massa yang lebih besar, tentunya dengan kajian yang ada terlebih dahulu, kita resah dengan hadirnya politisi yang hadir di kampus," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.