Salin Artikel

Gelar Honoris Causa untuk Surya Paloh dan Kritik dari Mahasiswa UB

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Dharma Paloh, menerima gelar kehormatan doktor honoris causa bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Brawijaya (UB).

Pengukuhan gelar itu dilakukan di Gedung Samantha Krida, UB, pada Senin (25/7/2022).

Dekan FISIP UB, Sholih Mu'adi mengatakan, pemberian gelar tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh FISIP. Sebelumnya, pihaknya telah melihat kelayakan dan rekam jejak dari sosok Surya Dharma Paloh.

"Beliau ini aktif dalam pembebasan WNI yang tersandera di Filipina (tahun 2016), pencetus ide restorasi Indonesia, pencetus ide sospol kebangsaan, di curriculum vitae beliau juga menerima Bintang Mahaputra, kemudian mendapat gelar honoris causa dari Universitas di Beijing," kata Sholih dalam sambutannya.

Dalam pengukuhan tersebut, Surya Dharma Paloh melalukan orasi ilmiah dengan tema 'Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan'.

Dia mengajak semua pihak untuk berorientasi terhadap terbangunnya kehidupan berbangsa dan bernegara dalam situasi kontestasi politik yang mulai terjadi di berbagai daerah.

Hal ini tidak terlepas dari momentum menuju Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, situasi dan interaksi para elit partai semakin dinamis, berbagai spekulasi politik pun terus bergulir.

"Setiap partai politik bersiap diri, mengambil ancang-ancang, memanaskan mesin politik masing-masing, mengukur kekuatan diri dan lawan, sekaligus saling menjajaki dan memetakan kekuatan-kekuatan yang ada," kata Surya Paloh dalam orasi ilmiahnya.

Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk menerapkan kembali politik kebangsaan, yakni politik yang mengajak semua pihak kepada semangat persatuan dan kesatuan kebangsaan.

"Sudah saatnya kita sudahi praktik politik yang begitu sarat dengan muatan kebencian dan daya rusak sosial. Praktik yang telah menjadi racun bagi kehidupan sosial politik anak bangsa saat ini," katanya.

Sebelumnya, masih di tahun ini, Universitas Brawijaya juga memberikan gelar kehormatan untuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Perempuan yang juga merupakan politisi Nasdem itu mendapat gelar profesor kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam di Fakultas Pertanian.


Kritik mahasiswa

Ketua Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya, Nurcholis Mahendra, mengkritik penyematan gelar kehormatan itu. Nurcholis khawatir kehadiran para politisi di kampus sebagai bentuk kampanye terselubung.

"Banyak politisi yang hadir sebelumnya juga mulai dari Siti Nurbaya, Prabowo, kita tahu pada 2024 nanti kita tidak mau UB menjadi ladang kampanye terselubung, itu yang kita antisipasi," kata Nurcholis saat dihubungi via telepon, Senin (25/7/2022).

Namun, pria yang juga mahasiswa FISIP UB itu setuju apabila tokoh publik yang hadir memberikan gagasan atau ilmu dalam ranah akademis.

Pihaknya juga sempat membuat aksi pada 19 Juli 2022 sebagai bentuk penolakan terhadap kampanye terselubung di lingkungan UB. Menurutnya, demo itu sebagai pengingat bagi jajaran rektorat supaya tidak menjadikan kampus sebagai tempat kampanye terselubung.

"Tidak menutup kemungkinan bagi kita akan membuat lagi aksi dengan massa yang lebih besar, tentunya dengan kajian yang ada terlebih dahulu, kita resah dengan hadirnya politisi yang hadir di kampus," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/25/145611778/gelar-honoris-causa-untuk-surya-paloh-dan-kritik-dari-mahasiswa-ub

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke