JEMBER, KOMPAS.com – Sejumlah tokoh masyarakat menyayangkan pemakaian kostum seksi dalam acara malam grand final pemilihan duta wisata Jember Gus dan Ning pada Senin (18/6/2022) malam.
Pakaian seksi tersebut dinilai bertentangan dan mencederai Jember yang dikenal dengan kabupaten religius.
Sementara banyak tokoh yang hadir dalam acara itu, mulai dari Pejabat Musayawarah Pimpinan Daerah (Muspida) hingga sejumlah tokoh lainnya.
Baca juga: Ratusan Warga di Jember Kekurangan Air karena Kekeringan, Ini Dugaan Penyebabnya
Hafidi, pengasuh pesantren IBU sekaligus ketua Komisi D DPRD Jember menyayangkan penampilan peserta dalam ajang tersebut.
“Saya sangat kecewa dan prihatin atas pagelaran seperti ini,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Selasa (19/7/2022).
Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket KA Lokal Banyuwangi-Jember PP
Dia menilai Jember merupakan kabupaten yang menunjung tinggi nilai-nilai agama.
Namun apa yang ditampilkan dalam pemilihan duta wisata itu tidak menghargai warga Jember yang agamis.
“Ini tidak menghargai tokoh-tokoh agama di Jember yang agamis, tidak sejalan dengan peradaban masyarakat Jember,” tambah dia.
Baca juga: Hiu Tutul Sepanjang 7 Meter Mati Terdampar di Pantai Selatan Jember, Diduga akibat Cuaca Ekstrem
Sementara itu, kepala dinas pariwisata Jember Harry Agustriono meminta maaf kepada publik.
“Kami dari dinas pariwisata selaku penyelenggara acara pemilihan Gus dan Ning menyampaikan permohonan maaf,” kata dia.
Permintaan maaf itu disampaikan lantaran acara dinilai masih memiliki kekurangan, yakni tampilan fashion show yang kurang tepat dan membuat warga tidak nyaman.
“Kami berusaha menjunjung tinggi semangat kreativitas generasi bangsa sesuai norma yang berlaku,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.