Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Kualitas Udara Kota Surabaya Hari Ini

Kompas.com - 24/06/2022, 08:01 WIB
Amir Sodikin

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya, Jawa Timur, merupakan kota metropolitan yang saat ini terus berbenah, termasuk dalam usaha perbaikan kualitas udara. Surabaya termasuk kota yang sering menduduki posisi top 10 sebagai kota dengan kondisi udara buruk di Indonesia menurut IQAIR. Halaman ini didedikasikan untuk memantau indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) untuk Kota Surabaya setiap harinya.

Selama ini, kita abai dengan kualitas udara di sekeliling kita karena memang standar pengukuran kualitas udara masih belum akrab untuk kita semua. Orang-orang baru terbiasa dengan prakiraan cuaca, tapi belum terbiasa untuk mengecek kualitas udara. Padahal mengecek indeks kualitas udara penting buat kita sebelum keluar rumah. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini, Besok, dan 7 Hari ke Depan Dilengkapi Indeks Kualitas Udara

Simpan halaman ini yang berisi informasi terkait kualitas udara di Kota Surabaya, berdasarkan data dari IQAIR.com. Penjelasan terkait indeks kualitas udara ada di akhir artikel ini. 

Rekomendasi untuk Surabaya hari ini Jumat 24 Juni 2022

1. Gunakan masker karena indeks kualitas udara Surabaya 24,5x dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan WHO.

2. Jangan biarkan jendela atau ventilasi udara rumah/kantor Anda terbuka lama untuk menghindari udara kotor masuk ke rumah.

3. Kelompok sensitif hindari aktivitas fisik di luar ruangan jika tidak perlu. Jika terpaksa, gunakan masker selalu.

4. Jika Anda punya bayi, jangan bawa ke luar ruangan tanpa persiapan proteksi memadai.

5. Jika di rumah/kantor Anda memiliki alat pemurni udara, ada baiknya untuk dinyalakan.

Kualitas Udara Surabaya Hari Ini, Jumat 24 Juni 2022

Indeks kualitas udara Surabaya pagi ini berada di level: 186 AQI US, Kategori: Tidak Sehat

Konsentrasi polutan utama PM2.5 di Jakarta yaitu 122,6 µg/m³ atau 24,5x ambang batas aman yang ditetapkan WHO.

Angka 186 AQI US tersebut di atas merupakan nilai pemantauan langsung menurut IQAIR untuk stasiun pengukuran Surabaya pada pagi hari saat artikel ini dibuat. Angka ini bisa berubah-ubah setiap saat sesuai kondisi lingkungan lokasi alat pengukur.

Alert untuk warga Surabaya: Peningkatan kemungkinan dampak buruk dan gangguan ke jantung dan paru-paru bagi masyarakat umum, terutama bagi kelompok sensitif.

Peringkat Indeks Kualitas Udara dari beberapa stasiun pemantauan Kota Surabaya pagi ini pukul 06.00 WIB
1. SAQI - Benowo 186
2. RespoKare Mask - Kertajaya 185
3. Surabaya Tandes 90

Ranking Indeks Kualitas Udara seluruh Indonesia pagi ini pukul 06.00 WIB
1. Jakarta, Jakarta 186
2. Kota Surabaya, Jawa Timur 169
3. Pasarkemis, Jawa Barat 159
4. Kota Bekasi, Jawa Barat 158
5. Cileungsir, Jawa Barat 154
6. Kota Depok, Jawa Barat 145
7. Kota Semarang, Jawa Tengah 141
8. Kabupaten Serang, Provinsi Banten 117
9. Bandarlampung, Provinsi Lampung 101
10. Semarapura, Provinsi Bali 85

Catatan: peringkat dan angka-angka tersebut hanya relevan saat dicatat pada waktu yang disebutkan, peringkat dan angka-angka ini senantiasa dinamis dari waktu ke waktu.

Prakiraan Kualitas Udara Kota Surabaya Besok

Sabtu, 25 Juni 2022: 116 AQI US Kategori: Tidak sehat bagi kelompok sensitif

Minggu, 26 Juni 2022: 79 AQI US Kategori: Sedang

Senin, 27 Juni 2022: 108 AQI US Kategori: Tidak sehat bagi kelompok sensitif

Selasa, 28 Juni 2022: 102 AQI US Kategori: Tidak sehat bagi kelompok sensitif

Rabu, 29 Juni 2022: 99 AQI US Kategori: Sedang

Baca juga: Indeks Kualitas Udara Kota Jakarta Hari Ini

Penjelasan soal data kualitas udara (AQI) IQAIR:

Data kualitas udara tersebut diperoleh dari IQAir.com. Menurut IQAir, AQI (Air Quality Index) atau Indeks Kualitas Udara adalah sistem untuk mengukur keparahan tingkat kualitas udara. Indeks berkisar dari 0 sampai 500.

Nilai indeks yang tinggi menunjukkan tingkat polusi undara yang lebih tinggi dan risiko lebih tinggi untuk efek kesehatan yang merugikan warga. Angka di atas 300 dianggap dalam level bahaya, sedangkan angka 0-50 dianggap aman.

Pengukuran AQI didasarkan pada enam polutan utama yaitu PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan tingkat ozon.

Penjelasan level AQI masing-masing menurut Iqair:

AQI 0-50 Level Bagus

Kualitas udara memuaskan dan menimbulkan sedikit atau bahkan tak ada risiko kesehatan. Dianjurkan untuk membuka ventilasi udara rumah Anda.

AQI 51-100 Level Sedang

Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan karena dapat mengalami gejala pernafasan.

AQI 101-150 Level Tidak sehat bagi kelompok sensitif

Masyarakat umum dan individu yang sensitif khususnya, berisiko mengalami iritasi dan masalah pernafasan.

AQI 151-200 Level Tidak Sehat

Peningkatan kemungkinan dampak buruk dan gangguan ke jantung dan paru-paru bagi masyarakat umum, terutama bagi kelompok sensitif.

AQI 201-300 Level Sangat Tidak Sehat

Masyarakat umu akan terpengaruh. Kelompok sensitif akan mengalami penurunan daya tahan dalam aktivitas. Kelompok rentan atau sensitif harus tetap berada dalam ruangan dan membatasi aktivitas.

AQI 301-500 Level Berbahaya

Masyarakat umum dan kelompok sensitif memiliki risiko tinggi untuk mengalami iritasi kuat dan dampak buruk bagi kesehatan yang bisa memicu kemunculan penyakit lainnya. Setiap orang harus menghindari olahraga luar ruangan dan tetap di dalam ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com