Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Beberkan Kronologi Putra Buya Arrazy Hasyim Tewas Tertembak Senjata Api

Kompas.com, 23 Juni 2022, 16:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Hushaim Shah Wali Arrazy (3), putra ulama kondang Buya Arrazy Hasyim di Tuban Jawa Timur, tewas tertembak pistol milik anggota polisi berinisial M, Rabu (22/6/2022), sekitar pukul 13.30 Wib.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban AKBP Darman menjelaskan, insiden itu berawal ketika M hendak menunaikan shalat Dzuhur.

Baca juga: Fakta Tewasnya Putra Buya Arrazy di Tuban, Masih Usia 3 Tahun, Mainkan Senjata Milik Pengawal Sebelum Tertembak

Sebelumnya, kata Darman, M telah menaruh senjatanya di tempat yang dianggap aman.

Tak disangka, saat sedang shalat, anak pertama Buya Arrazy berinisial H (5) mengambil senjata api tersebut.

Baca juga: Putra Buya Arrazy Hasyim Tewas Tertembak Senjata Milik Pengawalnya, Polisi: Orangtua Mengikhlaskan, Jadi Case Closed

Pemakaman putra ulama Arrazy Hasyim di Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022). Pemakaman putra ulama Arrazy Hasyim di Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022).
Senjata apa itu lantas dibawa bermain bersama adiknya. Kemudian terdengar bunyi letusan dan korban meninggal di tempat kejadian akibat tubuhnya terkena peluru di bagian dagu.

Untuk diketahui, M merupakan anggota Polri yang bertugas mengawal pengawal Ustaz Arrazy.

"Telah terjadi kelalaian sehingga terjadi kecelakaan seorang anak laki-laki kecil putra salah satu ulama yang terjadi Kecamatan Palang, Tuban," kata Darman, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: 6 Tahun Curangi Takaran BBM Pakai Remote Control, SPBU di Serang Raup Rp 7 Miliar, Ini Faktanya

Orangtua ikhlas

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Ganantha menjelaskan, pihaknya sudah menemui kedua orangtua korban dalam rangka penyelidikan.

Namun Uztaz Arrazy dan istrinya Eli Ermawati telah menganggap insidne itu sebagai musibah dan tidak menuntut siapa pun dalam kejadian itu.

"Karena orangtua sudah mengikhlaskan, tidak menuntut siapa pun dalam kejadian tersebut, jadi sudah case closed," kata Ganantha saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/6).

Baca juga: Putra Buya Arrazy Tewas Tertembak Senjata Api, IPW: Anggota Polisi yang Lalai Harus Disanksi

Pemakaman diwarnai isak tangis

Proses pemakaman Jenazah putra kedua Buya Arrazy Hasyim yang tertembak senjata api milik anggota polri yang menjadi pengawalnya di makam islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Rabu (22/6/2022).KOMPAS.COM/ROHIM Proses pemakaman Jenazah putra kedua Buya Arrazy Hasyim yang tertembak senjata api milik anggota polri yang menjadi pengawalnya di makam islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Rabu (22/6/2022).

Sementara itu, korban telah dimakamkan di pemakaman Desa Wareg, Kecamatan Palang, pada Rabu (22/6).

Suasana duka diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat tak terbendung saat jenazah balita itu masuk liang lahat.

Perwakilan keluarga duka yang juga anggota DPRD Tuban Rofi'udin menjelaskan, kejadian ini sebagai musibah.

"Saya sebagai perwakilan keluarga minta kesaksian, kalau keponakan saya termasuk orang yang baik, masih bersih dari dosa," kata dia, seperti dikutip dari Surya Malang.

Dia pun meminta doa agar keluarga diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan tersebut.

(Penulis : Kontributor Tuban, Hamim | Editor : Dheri Agriesta)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau