Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Robby, Pemain Timnas Sepak Bola Amputasi yang Akan Berlaga di Piala Dunia, Alami Kesulitan Biaya

Kompas.com - 22/06/2022, 17:50 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Amputasi Indonesia akan berlaga di piala dunia yang berlangsung di Turki pada Oktober 2022.

Salah satu pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas yakni Robby Ansalni (21) asal Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan

Baca juga: Warga Kecewa, Air PDAM di Pamekasan Keruh dan Bercampur Lumpur

Kesulitan biaya

Robby akan menjalani pemusatan latihan bersama pemain lainnya di Jakarta mulai Sabtu (25/6/2022). 

Namun, Robby mengaku menemui kendala dan kesulitan untuk berangkat ke Jakarta.

Sebab menurutnya, tidak ada dukungan sama sekali dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan.

Padahal di satu sisi, banyak kebutuhan dan persiapan yang harus dilengkapi. Mulai dari kelengkapan pemain hingga pembuatan paspor untuk ke Turki. 

Baca juga: Bawa 25 Sampel Rokok Bodong Saat Demo, Mahasiswa Desak Bea Cukai Madura Tutup Perusahaan Nakal

Untuk membuat paspor, Robby harus membuat akta kelahiran karena masih belum dibuatkan oleh orangtuanya.

Untuk menyelesaikan akta kelahiran membutuhkan waktu empat hari. Namun saat pembuatan paspor di kantor imigrasi Pamekasan, Robby merasa dipermudah karena pengurusan selesai dalam waktu singkat.

"Yang bingung soal ongkos ke Jakarta dan biaya hidup selama di Jakarta hingga sampai ke Turki," kata Robby kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022). 

Baca juga: Harga Daging Sapi Terjangkit PMK di Pamekasan Dijual Rp 40.000 Per Kilogram

Surat permohonan belum ditanggapi

Robby mencoba mengirimkan surat permohonan ke Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pamekasan.

Tetapi, sudah seminggu sejak dikirim, belum ada tanggapan dari pemerintah daerah.

"Sejak awal ikut turnamen, latihan dan beli peralatan, pakai uang sendiri. Kami sudah ajukan permohonan ke Pemkab Pamekasan," terang remaja yang mengaku penggemar Persebaya Surabaya ini. 

Baca juga: Harga Daging Sapi Terjangkit PMK di Pamekasan Dijual Rp 40.000 Per Kilogram

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com