MALANG, KOMPAS.com - Rekaman video memperlihatkan seseorang diduga wisatawan yang menggunakan jasa tunggangan kuda di Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) diminta membayar Rp 50.000, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi satu menit itu terlihat seorang wisatawan merekam video temannya yang menunggangi kuda.
Dari belakang wisatawan itu terdengar suara seseorang yang meminta uang Rp 50.000.
"Uangnya, mas. Mana uangnya," teriak seseorang dikutip dari video yang viral itu.
Perekam video pun menimpali permintaan tersebut. Ia terlihat heran ternyata tak diizinkan merekam vide.
"Harus gitu ya? O gak boleh? Ya udah, maaf. Akan saya hapus," kata perekam video.
Namun, oknum tersebut ngotot meminta Rp 50.000.
Baca juga: Wisatawan Asal Malang Hilang di Gunung Bromo, Petugas Temukan Motor hingga Ponsel
"Loh uangnya mana. Rp 50.000. Lah sampean nyuting gak bilang-bilang dari belakang. Walaupun dihapus mana uangnya," kata orang tersebut.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (BBTNBTS) angkat suara terkait video yang viral tersebut.
Mereka akan menelusuri kebenaran video tersebut. Sebab, rekaman video yang viral di media sosial itu tak utuh.
"Sehingga membutuhkan klarifikasi dari kedua belah pihak," ungkap Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat melalui rilis resminya, Selasa 21/6/2022).
Syarif menduga, terdapat kesalahpahaman antara penyedia jasa kuda dan pengunjung dalam video itu. Ia menegaskan, video itu bukan gambaran umum penyedia jasa wisata kuda di kawasan TNBTS.
"Sekaligus tidak ada kaitannya dengan PNBP atau tarif masuk atau kegiatan di kawasan," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.