Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Terjangkit PMK di Pamekasan Dijual Rp 40.000 Per Kilogram

Kompas.com - 16/06/2022, 08:42 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Daging sapi potong yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dijual murah. Seperti yang terlihat di Pasar Duko Timur, Kecamatan Larangan dan Pasar Pakong, Kecamatan Pakong.

Sulaiha, seorang penjual daging di Pasar Duko Timur, mengatakan, harga daging per kilogram dijual Rp 40.000. Daging tersebut dipotong dari sapi yang terjangkit PMK. Namun, meskipun dijual murah, tidak banyak orang yang membelinya.

"Harganya sudah murah masih sepi pembeli. Mungkin karena dagingnya dari sapi yang terjangkit PMK," kata Sulaiha di sela berjualan, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Separuh Sapi yang Terpapar PMK di Magetan Sembuh Setelah Diberi Obat Tradisional

Ahmad, penjual daging di Pasar Pakong, juga menjual daging sapi dengan harga murah. Biasanya, harga daging sapi Rp 110.000 per kilogram, sekarang dijual Rp 70.000 per kilogram. Bahkan, daging sisa hari sebelumnya ada yang dijual Rp 45.000 per kilogram.

"Sekarang harga sapi memang turun drastis. Per kuintal Rp 6 juta. Maka, dagingnya dijual Rp 70.000 per kilogram," terang Ahmad.

Baca juga: Mati Terjangkit PMK, Ratusan Sapi di Pujon Malang Dikubur Massal

Sementara itu, pedagang di Pasar Kolpajung, Pamekasan, memilih bertahan menjual daging sapi di harga Rp 100.000 hingga Rp 110.000 per kilogram untuk daging premium. Mereka mempertahankan harga daging seperti biasanya karena mereka tidak mau memotong sapi yang terjangkit PMK.

"Tidak ada harga daging di bawah Rp 100.000 kalau di Pasar Kolpajung," kata Rizkiyah, salah satu pedagang di Pasar Kolpajung.

Hadija, pedagang lainnya mengaku mendengar ada harga daging Rp 40.000. Tapi, yang dipotong adalah sapi yang sakit. Itu pun dijual di pasar tidak laku.

"Orang enggan beli daging murah karena sudah pasti sapinya kena penyakit," terang Hadija.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, Achmad Sjaifuddin, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya daging murah yang dipotong dari sapi yang terjangkit PMK. Daging itu banyak dijual di Pasar Pakong.

"Wilayah Kecamatan Pakong paling banyak sapi yang kena PMK. Makanya sapi potong di sana ada yang dari sapi yang kena PMK," kata Achmad Sjaifuddin melalui telepon seluler.

Baca juga: Curhat Penjual Daging di Pamekasan, Banyak yang Tutup Lapak Imbas PMK

Menurut Sjaifuddin, pedagang berani memotong sapi yang terjangkit PMK karena ada penjelasan dari pemerintah bahwa daging sapi yang terjangkit PMK aman untuk dikonsumsi.

"Pedagang berani potong sapi yang terjangkit PMK. Tapi warga banyak yang enggan mengkonsumsi meskipun pemerintah menyatakan aman," ungkap mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Pamekasan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com