Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria Bertato Ditemukan Mengapung di Sungai Molek Malang, Polisi Periksa 7 Saksi

Kompas.com - 14/06/2022, 15:13 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami kasus penemuan mayat yang mengambang di Sungai Molek, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Malang, Jawa Timur, Senin (13/6/2022).

Korban yang diketahui berinisial DD, asal Dusun Sumberkerto, Desa Kluwut, Sumberpucung, Kabupaten Malang, itu mengalami luka di bagian kepala.

Baca juga: Remaja di Kota Malang Kehilangan Ponsel Setelah Dituduh Mencuri

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Malang AKP Donny K Bara'langi mengatakan, korban diduga tewas tak lama sebelum ditemukan mengambang di sungai. Hal itu terlihat dari jasad korban yang masih utuh.

"Korban ditemukan pada Senin (13/6/2022) sekitar pukul 05.45 WIB. Nah, kemungkinan ia tewas pada sekitar pukul 03.00 WIB dini hari," ungkap Donny saat ditemui, Selasa (14/6/2022).

Polisi juga belum mengetahui di mana lokasi korban tersebut tewas. Hal itu karena minimnya bukti di lapangan.

Hingga saat ini, polisi baru mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dalam kasus itu. Tercatat sebanyak tujuh saksi sudah dimintai keterangan.

Mereka terdiri dari empat teman korban dan istri siri korban.

"Dan dua orang pemilik rumah kos dan tetangga kos korban yang berada di kawasan Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat pesta minuman beralkohol bersama temannya pada Sabtu (!1/6/2022) malam.

Momen pesta minuman beralkohol itu sempat diabadikan oleh korban di media sosial.

"Saat itu juga, korban juga memakan biji kecubung untuk menimbulkan halusinasi," kata Donny.

Pada Minggu (12/6/2022) dini hari, korban yang diduga masih dalam kondisi halusinasi diantar teman-temannya ke rumah kos.

"Pasca itu, teman-temannya sudah tidak tahu, karena mereka pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.

Pada Minggu pagi, korban sempat membeli mi instan ke warung di dekat rumah kosnya. Namun, karena tak bisa membayar, korban menjaminkan sandalnya dan pergi berjalan kaki. 

"Tidak ada saksi yang tau ke mana dan bersama siapa korban pergi," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com