Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhalang Tembok, Pemilik Rumah di Malang Ingin Punya Akses Jalan Keluar Masuk ke Rumahnya

Kompas.com - 10/06/2022, 15:56 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kondisi rumah milik Heru Prijanto di Kota Malang, Jawa Timur belum sepenuhnya terbangun.

Rumah yang bersebelahan dengan wilayah Blok 9 Perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT), Kecamatan Lowokwaru itu, tidak memiliki akses jalan keluar masuk karena diberi tembok pembatas yang diduga dibangun pihak perumahan.

Sudah 20 tahun, Heru sapaan akrabnya, menanti rumahnya untuk bisa selesai dibangun dan ditinggali bersama keluarga.

Baca juga: Temuan Motor Tak Bertuan dan Surat Bertulis Maafkan Ayah Belum Dapat Uang di Malang

Heru mengatakan dirinya telah membeli tanah tersebut sejak tahun 1990 dan proses awal membangun rumah pada tahun 2001.

Sebelum membangun, Heru mengaku sudah pernah berkomunikasi dengan pihak perumahan.

"Akhir Desember masuk ke Januari 2002 kalau enggak salah tanggal 3 itu ditutup tanpa alasan, saya tanyakan jawabannya pokoknya saya tutup, saya mau beri ganti rugi katanya saya enggak butuh uang, waktu itu developer-nya seperti itu enggak jelas," kata Heru saat diwawancara, Kamis (9/6/2022).

Tanah milik Heru mempunyai luas 394 meter persegi.

Dulu ia membeli dengan harga Rp 150.000 setiap meternya. Serta telah menghabiskan uang sekitar Rp 300.000.000 untuk membangun rumahnya yang belum jadi itu.

Baca juga: 7 Cafe instagramable Dekat Kampung Heritage Kayutangan Malang

Dia mengaku mengantongi kelengkapan dokumen, seperti AJB (Akta Jual Beli) tanah, surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan).

"Kalau dari developer izin secara lisan saja sudah, waktu dulu makanya saya berani membangun awalnya," kata pria yang juga merupakan dosen Universitas Brawijaya itu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 10 Juni 2022, Pagi Cerah, Sore Hujan Petir

Heru menyampaikan, sudah berusaha supaya bisa mendapatkan akses jalan keluar masuk ke rumahnya, salah satunya mengupayakan hal tersebut ke Pemkot Malang.

Tetapi menurutnya belum ada respons positif dari permasalahan itu.

Langkah selanjutnya yang dilakukan Heru adalah dengan audiensi ke DPRD Kota Malang.

"Sudah mulai RT, RW, Kelurahan Kecamatan, PUPR, Sekda sampai ke atas sudah dihubungi tapi saling melempar tanggung jawab, kemudian beberapa hari yang lalu ke DPRD Kota Malang, harapannya ada klarifikasi maksud dan tujuan developer menutup akses jalan tersebut, dan memberi akses," katanya.

Baca juga: Pemilik Motor Tak Bertuan di Malang Terungkap, Ternyata Pergi dari Rumah Tanpa Pamit

Perlu diketahui, kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh Heru saja tetapi juga pemilik dari empat bidang tanah di sampingnya.

Sisi utara rumahnya berhadapan dengan sungai, kemudian di sisi timur merupakan tembok pembatas dari perumahan dan di sisi barat yakni permukiman warga di wilayah lainnya.

Sehingga dari tiga titik rumah milik Heru tidak ada akses jalan.

Baca juga: Video Viral Aksi Diduga Gendam Berkedok Atraksi Sulap di Kota Malang, Ini Kata Polisi

Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin mengatakan akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan DPUPRPKP Kota Malang.

Sebab, pihaknya mencurigai fasum (fasilitas umum) perumahan tersebut belum diserahkan pada Pemkot Malang.

"Jika fasum fasos sudah diserahkan ke pemkot, kami minta dibongkar langsung oleh PUPR (DPUPRPKP Kota Malang). Tapi kalau belum, ya kita akan dorong PUPR menyurati pengembangnya untuk bisa merobohkan tembok yang menghalangi akses warga," katanya.

Menurutnya, meski pengembang perumahan memiliki hak membangun, seharusnya perlu memperhatikan lingkungan di sekitarnya atau diharapkan pembangunan tidak merugikan orang lain.

"Kami juga akan lakukan upaya pemanggilan kepada pihak pengembang perumahan (BCT) untuk mengetahui lebih jauh inti permasalahan ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Surabaya
Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Surabaya
Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Surabaya
Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Surabaya
5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

Surabaya
Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Surabaya
Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com