Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek di Blitar Cabuli Siswi SMP yang Sedang Hamil 6 Bulan

Kompas.com - 09/06/2022, 16:35 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pria lanjut usia di Blitar, Jawa Timur, berinisial S (64) tega mencabuli anak perempuan tetangganya sendiri yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ternyata korban berinisial MK (14) itu juga tengah mengandung dengan usia kehamilan sekitar 6 bulan ketika S terakhir kali mencabuli korban pada Maret 2022.

Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi di Perdesaan Blitar, Tangkap Muncikari Berusia 80 Tahun

6 kali mencabuli

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Blitar AKP Tika Pusvitasari mengatakan, S mengaku telah mencabuli MK sebanyak 6 kali sejak awal 2022 di rumah korban di Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.

"Pengakuan tersangka, sebelum kami tahan dia sempat 6 kali melakukan pencabulan terhadap korban. Terakhir pada Maret lalu, menjelang bulan puasa Ramadhan," kata Tika saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Bukan di Blitar, Presiden Soekarno Lahir di Jalan Peneleh Surabaya

Tika menjelaskan, S mengaku pertama kali mencabuli MK akhir tahun lalu menjelang tahun baru 2022, ketika usia kehamilan MK baru sekitar tiga bulan.

Baca juga: Harga Telur Tinggi, Warga Blitar Mulai Beralih ke Telur Pecah

Mengaku bukan ayah biologis

Meski telah 6 kali mencabuli MK, kata Tika, S mengaku bukan ayah biologis dari bayi yang dikandung korban. Pengakuan S, tindakan pencabulan itu dia lakukan setelah korban hamil.

Ayah biologis bayi dalam kandungan MK yang kini sudah berusia 9 bulan itu, lanjut Tika, diduga adalah tetangga korban yang lain yaitu pria berusia 54 tahun berinisial B.

Baca juga: Terlapor Kasus Pencabulan Anak di Blitar Ditemukan Tewas, Diduga Gantung Diri

 

Korban MK juga sempat menceritakan siapa ayah biologis dari bayi yang ada di kandungannya.

"Jadi setelah kehamilan MK tidak dapat disembunyikan lagi, S berinisiatif melapor ke ketua RT setempat tentang siapa yang menghamili MK," ujar Tika.

Laporan S kepada ketua RT itu, lanjutnya, bergulir hingga pihak pamong desa memfasilitasi upaya mediasi dengan memanggil berbagai pihak termasuk S yang memberikan laporan pertama.

Pada mediasi itu, ujarnya, tidak disangka pihak keluarga MK menyampaikan bahwa S juga ikut melakukan pencabulan terhadap MK.

Baca juga: Warga Blitar Dikejutkan Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kebun Jagung

S tidak berkutik dan mengakui perbuatannya hingga pihak keluarga melaporkan B dan S ke polisi.

Kasus pencabulan ini menghebohkan warga Blitar karena berkaitan dengan penemuan mayat membusuk dengan bagian kepala terlepas dari badannya di sebuah kebun jagung di Desa Banjarsari dua pekan lalu, Rabu (1/6/2022).

Polisi berhasil mengidentifikasi mayat tersebut sebagai B, terlapor dugaan pencabulan dengan korban MK, dan memastikan B tewas karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

Keterangan dari pihak keluarga, B sudah dua pekan tidak pulang ke rumah.

Buruh usaha rumahan pembuatan batako itu diduga tidak siap menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya. Dia menghilang setelah menerima surat panggilan polisi untuk diperiksa sebagai saksi terlapor.

Sementara S, kini mendekam di tahanan Polres Blitar dan dijerat dengan Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman kurungan paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com