Mereka kebingungan dengan nasib yang dialaminya. Padahal, Supiah dan warga yang lain telah berulang kali mengumpulkan kartu keluarga kepada petugas untuk pendataan hunian tetap.
"Sudah banyak kali saya kumpulkan KK, gak hanya foto kopinya, tapi aslinya juga kita kasih, tapi tetap tidak dapat, padahal rumah sudah tidak ada, gak stres sudah untung saya ini," ucap Supiah.
Lebih lanjut, Supiah menyesalkan kebijakan pemerintah yang akan memindahkan pengungsi di lapangan ke Balai Desa Penanggal.
Menurutnya, pengungsi yang tersisa hanya mau pindah ke rumah baru yang telah dijanjikan kepada penyintas.
Baca juga: Maruf Amin Janji Semua Penyintas Erupsi Semeru yang Menempati Kompleks Relokasi Dapat Sertifikat
"Kita mau dipindah lagi di Balai Desa, sedangkan barang kita banyak ya kami tidak mau, kami kompak hanya mau pindah jika ke huntap," tegasnya.
Sempat muncul kabar jika malam ini para pengungsi tidak pindah dari lapangan maka aliran listrik di lapangan akan diputus.
"Tadi sempat dibilangi kalau tidak mau pindah nanti malam mau diputus listriknya, ya sudah putus aja, mau dibongkar tendanya juga gak papa, kami tidur dibawah pohon," jelasnya.
Untuk diketahui, hingga pagi tadi terdapat 19 KK pengungsi di lapangan Desa Penanggal yang belum mendapatkan rumah.
Kemudian petugas mendatangi pengungsian dan menyampaikan ada 10 KK yang akan dipindahkan hari ini. Sedangkan, sembilan KK belum mendapatkan kepastian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.