Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sugeng Rahayu Terguling di Madiun Sebabkan 19 Penumpang Luka, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Kompas.com - 02/06/2022, 11:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com,- Penyidik Satlantas Polres Madiun akan segera menetapkan tersangka terkait insiden bus Sugeng Rahayu terguling di ruas jalan Surabaya-Madiun Km 155-156 hingga menyebabkan 19 penumpang terluka. 

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi kecelakaan yang terjadi pada 31 Mei lalu itu. 

"Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi. Rencana besok baru ada penetapan tersangka," kata Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polres Madiun, Ipda Roni Susanto, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Bus Sugeng Rahayu Terguling di Madiun, Polisi: Tak Ada Korban Jiwa, 19 Penumpang Terluka

Sementara sopir bus Sugeng Rahayu bernopol W 216 UZ berinisial SW saat ini diamakan di Polres Madiun. 

Namun SW belum ditahan karena masih ada pemeriksaan sejumlah saksi. 

"Sopir sudah kami amankan di Polres. Tetapi belum ditahan," jelas Roni.

Roni menuturkan, sebanyak tujuh saksi telah diperiksa yang terdiri dari sopir, kondektur, kernet, dua warga, dan dua penumpang.

Semua saksi diperiksa secara maraton mengingat kasus kecelakaan tunggal ini viral di media sosial dan media massa.

Kendati demikian, untuk memeriksa penumpang, polisi tidak langsung memeriksa setelah kejadian.

"Saksi dari penumpang belum bisa dimintai keterangannya karena masih sakit," ucap Roni.

Baca juga: Bermula Saling Balap, Bus Sugeng Rahayu Terguling di Madiun, Sejumlah Penumpang Luka-Luka

Dari 19 penumpang yang mengalami luka, satu orang masih dirawat di RSUD Caruban Kabupaten Madiun.

"Ada satu korban luka yang harus dilakukan operasi kecil sehingga masih dirawat di rumah sakit," tutur Roni.

Terhadap kasus ini, tim Patroli Satlantas Polres Madiun mengawasi bus-bus yang melintas di wilayah Kabupaten Madiun. Apabila ditemukan pelanggaran maka akan langsung ditilang.

Sebelumnya diberitakan, bus Sugeng Rahayu tujuan Solo-Surabaya terguling di ruas jalan nasional Madiun-Surabaya di wilayah Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) siang.

Bus yang mengangkut 34 penumpang terguling setelah terlibat adu balap dengan bus lainya. Akibatnya, 19 orang terluka.

Kecelakaan itu bermula saat bus Sugeng Rahayu bernomor polisi W 7216 UZ yang dikemudikan SW (55) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Madiun menuju Surabaya.

Baca juga: Ugal-ugalan di Jalan, Bus Sugeng Rahayu Jurusan Solo-Surabaya Terguling di Jalan, Penumpang Trauma

Sesampainya di lokasi kejadian, bus jurusan Solo-Surabaya itu menyalip Bus Sugeng Rahayu lain yang berada di depannya.

Setelah mendahului bus di depanya, bus dengan kecepatan tinggi mengambil lajur kiri untuk mendahului truk di depannya. Namun usai mendahului truk, sopir dikejutkan dengan adanya sepeda motor di depannya.

Tak ingin menabrak sepeda motor, sopir bus membanting arah setir ke kanan lalu banting kembali ke kiri.

Namun bus akhirnya terguling hingga menutup seluruh badan jalan Madiun-Surabaya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com