Aktivitas itu, menurut Rohman, tetap mematuhi aturan pemerintah yang tidak membolehkan jual beli di pasar.
"Aturannya tidak boleh transaksi di dalam pasar, ya terpaksa jualan di jalan, apalagi sudah terlanjur sampai di sini," tambahnya.
Senasib dengan Rohman, Sudiyono pedagang asal Kecamatan Tempeh juga harus kecewa dengan sterilisasi itu.
Baca juga: Sengketa Lahan SMK WYSN Lumajang, Ratusan Siswa Batal Ikut Ujian
Padahal, Sudiyono telah mengeluarkan ongkos lebih menyewa kendaraan untuk mengangkut 12 ekor kambing yang dibawanya.
"Tetap saya jual sampai laku, mau bagaimana lagi lah semua pasar hewan ditutup," ungkapnya.
Sementara, pedagang sapi tidak terlihat mendatangi pasar hewan Jogotrunan. Rupanya mereka telah mengetahui sterilisasi pasar hewan dilakukan selama dua pekan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.