Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penularan Wabah PMK, Pemkab Sumenep Buka Layanan Pengaduan

Kompas.com - 25/05/2022, 16:50 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep meminta para peternak mewaspadai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto mengatakan, peternak yang merasa hewan ternaknya sakit segera melapor ke petugas yang sudah siaga untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Cerita Menteri Sandiaga Usai Santap Kaldu Kokot di Sumenep: Rasanya Enak Sekali...

Laporan tersebut bisa juga disampaikan langsung melalui call center 112 yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengaduan atau pelaporan para peternak hewan.

“Peternak bisa melaporkam kalau ada hewan ternaknya melalui call center 112 dan petugas pasti segera menindaklanjuti setiap laporan,” kata Arif saat dihubungi, Rabu (25/5/2022).

Arif mengaku, di Kabupaten Sumenep belum ditemukan hewan ternak yang terjangkit wabah PMK. Kendati begitu, ia meminta warga tetap waspada agar tak terjadi penularan.

Ia menambahkan, peternak yang mendapati hewan ternaknya menderita demam hingga mencapai 41°C dan menggigil, mengalami anorexia atau tidak nafsu makan, hingga keluar air liur berlebihan untuk segera melapor ke dinas terkait melalui call center 112.

“Yang jelas, para peternak atau pedagang segera melaporkan jika ada hewan yang sakit apalagi memiliki gejala PMK,” tuturnya.

Pemkab Sumenep telah menyiapkan petugas untuk memantau dan memeriksa hewan ternak di setiap kecamatan. Jika mendapat laporan ada hewan ternak yang sakit, petugas segera diterjunkan.

Arif berharap para peternak hewan jangan berdiam diri untuk memeriksa dan melakukan penanganan, memastikan hewan tidak terjangkit PMK. Selain itu ia meminta para peternak tidak menjual hewan dalam keadaan sakit.

“Kami minta peternak hewan jangan menyembunyikan jika ada ternaknya dalam keadaan sakit untuk melaporkan dan memeriksanya. Ini semua demi menjaga kesehatan hewan di Sumenep bebas dari PMK,” tuturnya.

Hingga saat ini, DKPP Kabupaten Sumenep terus melakukan pemeriksaan hewan ternak di setiap kecamatan. Pada hari ini, petugas turun ke peternak di pulau Kangean.

Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan Pembangunan Gedung UMKM Halal di Sumenep, Siap Bawa Produk Lokal Mendunia

Berdasarkan laporan, lanjut Arif, hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing di kepulauan pada umumnya sehat dan bebas PMK.

“Kami melalui petugas juga memberikan edukasi pencegahan penularan wabah PMK, termasuk peternak sementara waktu tidak mendatangkan hewan ternak dari luar,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com