Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakan Salvo Iringi Pemakaman Mantan Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

Kompas.com - 22/05/2022, 13:14 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Jenazah mantan juru bicara Penanganan Covid-19 Kolonel CKM Achmad Yurianto dilepas dengan upacara militer pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat, sejumlah personel TNI Angkatan Darat melakukan tembakan salvo.

Jenazah almarhum sebelumnya dibawa dari kediaman orangtuanya di Jalan Ir Soekarno Nomor 31, Kota Batu, Jawa Timur ke Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Dadaprejo yang berjarak sekitar 200 meter.

Sejumlah karangan bunga dari Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Eric Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, hingga Kepala RSPAD Gatot Soebroto, berjejer di rumah orangtua almarhum.

Sebelum dimakamkan, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko melayat ke rumah duka. Kemudian, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito ikut mengiringi jenazah hingga selesai pemakaman.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kepergian almarhum merupakan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Jenazah Achmad Yurianto Disemayamkan di Rumah Duka di Batu Jawa Timur

 

Menurutnya, Achmad Yurianto merupakan tokoh pejuang yang berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Beliau sosok yang tidak pernah lelah saat itu terus menerus menyampaikan informasi kepada masyarakat Indonesia yang menenangkan sehingga kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dapat terkendali dengan baik," kata Wiku saat diwawancarai usai menghadiri proses pemakaman almarhum pada Minggu (22/5/2022).

Bagi Wiku, Achmad Yurianto merupakan sosok yang sabar dan tenang saat menjadi juru bicara penanganan Covid-19. 

Wiku juga mengenang masa mudanya saat satu sekolah dengan Achmad Yurianto.

"Kenal baik karena beliau kakak kelas saya saat di SMAN 3 Malang seperti keluarga, sahabat, kakak saya dan pernah belajarnya bersama-sama di rumah. Kemudian ketika di Satgas Covid-19, kami selalu berinteraksi mempersiapkan konferensi pers beliau sehingga semuanya berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Achmad Yurianto meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.58 WIB. Achmad Yurianto berpulang pada usia 60 tahun karena mengalami kanker usus dan stroke.

 

Sebelumnya, Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Pada Kamis (19/5/2022), Achmad Yurianto menjalani perawatan di RSSA Kota Malang.

Selama di RSSA, almarhum menjalani perawatan di rehabilitasi stroke.

Kakak almarhum, Sri Suwarti (69) mengatakan, Achmad Yurianto merupakan anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Achmad Yurianto memiliki dua anak, Angga dan Bagas, yang ikut memakamkan ayahnya. 

Semasa sekolah, Achmad Yurianto menghabiskan waktu di Malang. Almarhum bersekolah di SD Narotama Malang, SMPN 3 Malang, dan SMAN 3 Malang.

"Kalau karirnya, almarhum dulu lulusan Universitas Airlangga, kemudian pernah bertugas menjadi salah satu kepala rumah sakit di Timor Timur, juga bertugas di Jakarta sejak era Presiden Susilo Bambang Yudoyono, dan almarhum ini dokter spesialis bedah," katanya.

Setelah meninggalkan posisi juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Baca juga: Sosok Achmad Yurianto di Mata Keluarga, Humoris dan Tidak Pernah Mengeluh

Menurut Suwarti, Achmad Yurianto memiliki keinginan ke Malang setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun, keinginan itu sempat tertunda karena kondisi kesehatan.

"Almarhum bilang ke keluarga kalau sudah mulai belajar berjalan, tapi hari raya kurang sekitar empat hari kondisinya drop lagi, almarhum saat itu ingin bertemu dengan ibunya," katanya.

Suwarti menambahkan, almarhum merupakan sosok yang baik, penyayang dan penurut kepada orangtuanya serta saudara kandungnya dari kecil hingga akhir hidupnya.

Suwarti mengatakan bahwa almarhum dari kecil sudah berkeinginan menjadi dokter sekaligus tentara.

"Waktu kecil itu pernah katanya kalau nanti di medan perang bisa menolong tentara yang sakit, jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak semasa anak-anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com