Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Arema FC Vs PSIS, Aremania: Apa Pun Komunitas dari Semarang, Kami Jaga

Kompas.com - 22/05/2022, 09:12 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menjelang laga persahabatan antara Arema FC melawan PSIS Semarang, Aremania mengaku siap menerima kedatangan pendukung klub lawan dengan damai.

Salah satu pentolan Aremania yang berasal dari Curvasud Arema, Irawan Sasmito mengatakan, pentolan Aremania telah bertemu untuk membahas perihal pertandingan itu.

Menurut pria yang akrab disapa Sam Nawi itu, pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk mengobati peristiwa kelam di Magelang, Jawa Tengah, pada awal 2020.

Saat lanjutan pertandingan Liga 1 Indonesia saat itu, terjadi kericuhan antara Aremania dengan pendukung PSIS.

"Ini ibaratnya seperti infeksi, demi generasi selanjutnya maka secepat mungkin harus diobati, demi generasi suporter selanjutnya harus memberikan contoh yang bagus, kita sepakati yang lalu biarlah berlalu demi masa depan, intinya kami welcome apa pun komunitas dari Semarang kami jaga," kata Sam Nawi saat dihubungi via telepon pada Jumat (20/5/2022).

Sam Nawi juga telah berkomunikasi dengan pendukung PSIS untuk menjalin hubungan baik kembali.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Selain itu, sejumlah pendukung Arema FC juga ikut menyuarakan perdamaian di berbagai media sosial menjelang laga persahabatan yang digelar Minggu (22/5/2022).

"Dari DPP Panser Biru, person ke person juga sudah komunikasi, saya berhubungan baik dengan mereka juga, di tempat saya admin Instagram juga menyuarakan kalau kita welcome, kita jaga, kita memberikan space untuk kedamaian supaya sepakbola sehat," katanya.

Rencananya, perwakilan Aremania dan pendukung PSIS akan berkeliling di pinggir lapangan menyuarakan perdamaian saat pertandingan berlangsung.

"Kalau idenya anak-anak, nanti orang-orang yang dipandang Aremania bersama Panser atau lainnya keliling lapangan agar semua adem, berusaha sebaik mungkin menjaga jalannya pertandingan dengan damai," kata pria asal Gadang, Kota Malang.

Hubungan Aremania dan pendukung PSIS, baik Panser Biru dan Snex, sebenarnya harmonis sejak 2000-an. Kedua pendukung sempat tak bertemu karena PSIS turun kasta dan kembali promosi ke Liga 1 Indonesia pada 2017.

Namun, dalam pertemuan antara Arema FC dan PSIS pada awal 2020, terjadi kericuhan antara dua kelompok pendukung.

Tak ingin insiden itu terulang, Aremania siap menyambut kedatangan kelompok pendukung PSIS dengan damai dalam laga uji coba antara Arema FC vs PSIS di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu.

 

Panitia optimistis tiket terjual habis

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mengatakan, panitia menyiapkan 30.000 tiket bagi penonton. Tiket itu terdiri dari kategori ekonomi seharga Rp 40.000, VIP seharga Rp 100.000, dan VVIP seharga Rp 150.000.

Penjualan tiket dilakukan melalui tiket box di Kantor Arema FC, stasiun radio, koordinator wilayah, dan komunitas.

Baca juga: Demi Nonton Laga Arema FC di Stadion, Aremania Serbu Vaksinasi Booster di Kota Malang

"Kami optimistis penjualan tiket akan sold out, karena antusias yang baik dengan antrean cukup panjang dan ketika suporter di stadion dipastikan sudah membawa tiket," katanya.

Panitia juga menyiapkan 400 tiket kategori VIP untuk pendukung PSIS. Abdul juga mengimbau Aremania bisa menjaga agar pertandingan berjalan kondusif. 

"Jangan ada dendam, semua harus dewasa, bagaimana kita harus menjalin persahabatan dengan suporter PSIS dan saya yakin Aremania sudah bisa berpikir lebih dewasa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com