TUBAN, KOMPAS.com - Fenomena tanah ambles hingga membuat kubangan besar seperti danau terjadi di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Sontak warga sekitar pun dibuat gempar dengan fenomena tanah yang tiba-tiba ambles sedalam 1,5 meter dengan luas diameter sekitar 15 meter.
Belum diketahui secara pasti penyebab amblesnya tanah yang biasa dijadikan tempat menggembala hewan ternak maupun tempat warga mencari rumput.
Baca juga: Majikan Sakit Stroke, Pembantu di Tuban Kuras Uang Rp 11,5 Juta dari ATM Korban
Kapolsek Jenu AKP Gunawan Wibisono mengatakan, lokasi tanah yang ambles diketahui milik Sutomo, warga Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Fenomena amblesnya tanah secara tiba-tiba itu kali pertama diketahui oleh Rasi, seorang penggembala sapi yang biasa beraktivitas di sekitar lokasi tanah ambles.
Sebelumnya, tanah tersebut banyak ditumbuhi rumput yang menjadi tempat warga untuk menggembala sapi ataupun mencari rumput untuk pakan ternaknya.
"Pengakuan warga, di lokasi tanah ambles itu sering dipakai menggembala sapi dan ternak lainnya, tapi tadi pukul 09.00 WIB, tanahnya kok tiba-tiba ambles," kata Gunawan kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Rasi, yang mengetahui fenomena tersebut pun terkejut dan mengabarkannya kepada perangkat desa, lalu oleh perangkat desa fenomena itu dilaporkannya ke Firkopimcam Jenu.
Baca juga: Seorang Pemuda di Tuban Sengaja Tabrakkan Diri Ke Truk hingga Tewas
Setelah mendapatkan laporan adanya fenomena tanah yang ambles dan membuat kubangan besar seperti danau tersebut, pihak Forkompimcam langsung melihat ke lokasi.
"Lokasi tanah yang ambles itu dekat dengan laut, diperkirakan ada gua di bawah struktur tanah yang tidak kuat sehingga tanahnya ambles ke dalam," tuturnya.
Kini, lokasi kubangan yang penuh dengan air akibat tanah ambles tersebut terpaksa dipasang garis polisi agar tidak membahayakan warga sekitar.
"Sudah kita pasang garis polisi untuk mengantisipasi warga mendekati lokasi, karena dikhawatirkan di sisi-sisi lubang tanahnya masih labil dan membuat warga yang melihat terperosok," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.