Saat tiba di lokasi, polisi menemukan kondisi mayat tidak bisa dikenali karena kulit kepala dan badan mengelupas.
Selain itu, sidik jari mayat juga tidak bisa diangkat karena kulit dan daging jari mengelupas.
Mayat kemudian dievakuasi ke RSUD Moh Anwar Sumenep. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Widiarti menjelaskan tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Oleh karena kondisi mayat membusuk jenazah akan segera dimakamkam di Pemakaman Umum Desa Pandian. Kita masih koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial)," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang