Mayat Ditemukan Mengapung di Bibir Pantai Sumenep, Kondisi Membusuk dan Tanpa Identitas

SUMENEP, KOMPAS.com - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (16/5/2022).

Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kondisi membusuk dan kini sudah dievakuasi oleh petugas ke RSUD Moh Anwar Sumenep untuk dilakukan proses identifikasi.

"Kita masih lakukan identifikasi. Sementara ini belum diketahui indentitasnya, kita dalam proses lidik," kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Hendak Bikin Sumur Resapan, Warga Sumenep Temukan Benda Mirip Meriam

Widiarti menjelaskan, peristiwa penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga bernama Mistun sekitar pukul 05.00 WIB.

Saat itu, saksi hendak melihat rumput laut miliknya di area pembudidayaan di pinggir perairan Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Lokasi budidaya rumput miliknya, berjarak 20 meter dari bibir pantai.

Saat tiba di lokasi, Mistun kaget saat melihat sesosok mayat tanpa identitas mengapung di dekat lokasi rumput laut miliknya.

Baca juga: Wabah PMK, Apa yang Harus Dilakukan Peternak? Ini Penjelasan DKPP Sumenep

Saksi kemudian melaporkan penemuan itu ke aparat desa setempat untuk selanjutnya diteruskan ke Petugas Polsek Saronggi Sumenep.

"Setelah menerima laporan tersebut, petugas Polsek Saronggi kemudian datang ke lokasi," kata Widiarti.

Baca juga: 328 Calon Jemaah Haji Asal Sumenep Berangkat Tahun Ini, Jemaah Diminta Lunasi Pembayaran

Saat tiba di lokasi, polisi menemukan kondisi mayat tidak bisa dikenali karena kulit kepala dan badan mengelupas.

Selain itu, sidik jari mayat juga tidak bisa diangkat karena kulit dan daging jari mengelupas.

Mayat kemudian dievakuasi ke RSUD Moh Anwar Sumenep. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Widiarti menjelaskan tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Oleh karena kondisi mayat membusuk jenazah akan segera dimakamkam di Pemakaman Umum Desa Pandian. Kita masih koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial)," pungkasnya.